KOMPAS.com – Sebanyak enam kabupaten atau kota mendapat penghargaan Daerah Peduli Penanganan Stunting dan Layak Anak oleh KompasTV.
Pemberian penghargaan tersebut diberikan dalam puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 KompasTV pada Senin (11/9/2023) malam.
Keenam kabupaten atau kota yang mendapat penghargaan tersebut adalah Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung; Kabupaten Blora Provinsi, Jawa Tengah; Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali; Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur; Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara; dan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Pemangku Kepentingan Harus Melek Data untuk Turunkan Stunting
Pemberian penghargaan secara simbolis dilakukan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau akrab disapa Bintang Puspayoga.
Dalam keterangan tertulisnya, Bintang menyampaikan penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada daerah yang melakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Penghargaan tersebut juga dinilai sebagi bentuk apresiasi untuk kerja keras daerah mewujudkan daerah layak anak.
“Keenam daerah ini dinilai telah mengoptimalkan percepatan penurunan stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi sinergi dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan,” kata Bintang.
Baca juga: Cegah Stunting, TeleCTG Bersama JICA Kembangkan Telemedicine
Dia berharap, penghargaan ini dapat memberi motivasi bagi daerah-daerah lain untuk terus meningkatkan upayanya dalam mencegah stunting dan mewujudkan daerah layak anak.
Bintang juga berharap, daerah yang menerima penghargaan dapat terus mempertahankan dan meningkatkan komitmennya.
Menurutnya, stunting adalah masalah sangat serius yang harus ditangani secara bersama-sama oleh para pemangku kepentingan.
Baca juga: Stunting Tak Terjadi Tiba-tiba, Prosesnya Berlangsung Sejak Ibu Masih Muda
“Jika masing-masing institusi pemangku kepentingan bisa berjalan bersama dalam mencegah dan menangani stunting maka diharapkan anak-anak di Indonesia memiliki kualitas gizi yang bagus dan sehat,” ucap Bintang.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, persentase stunting di Indonesia tercatat 21,6 persen pada 2022.
Prevalensi stunting pada 2022 tersebut menurun bila dibandingkan 2021 yaitu 24,2 persen.
Pemerintah menargetkan prevalensi stunting dapat turun hingga 14 persen pada 2024 mendatang.
Baca juga: Bonus Demografi Jadi Sia-sia Jika Stunting Tak Ditangani Maksimal
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya