Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250 Perusahaan dan Organisasi Dunia Tuntut Energi Terbarukan Meningkat 3 Kali Lipat

Kompas.com - 20/09/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Lebih dari 250 perusahaan dan organisasi menuntut peningkatan energi terbarukan hingga tiga kali lipat atau menjadi 11.000 gigawatt (GW) pada 2030.

Tuntutan tersebut disampaikan melalui surat terbuka yang dirilis beberapa pekan sebelum KTT Iklim PBB, COP28, di Uni Emirat Arab (UEA) pada November mendatang.

Surat terbuka tersebut diinisiasi oleh Global Renewables Alliance (GRA), yang berisi asosiasi industri energi terbarukan.

Baca juga: Bijak Mengelola Pendanaan JETP untuk Transisi Energi Berkeadilan

Menurut World Energy Transitions Outlook (WETO) 2023 dari International Renewable Energy Agency (IRENA), diperlukan aksi segera dalam dekade ini untuk membatasi pemanasan global tidak melampaui 1,5 derajat celsius.

Selain meningkatkan energi terbarukan hingga tiga kali lipat pada 2030, butuh peningkatan efisiensi energi hingga dua kali lipat.

Dari segi pembiayaan, perlu investasi tahunan sebesar 4 triliun dollar AS dalam teknologi untuk mencapai pemanfaatan energi angin, surya, air, panas bumi, dan bentuk energi terbarukan lainnya secara cepat.

Teknologi-teknologi tersebut akan menjadi dasar bagi pengembangan energi alternatif seperti hidrogen hijau dan penyimpanan energi jangka panjang untuk masa setelah 2030.

Baca juga: Biaya di Indonesia Lebih Tinggi dari Internasional, Pengembangan Energi Terbarukan Tersendat

Surat terbuka tersebut menggarisbawahi bahwa peningkatan energi terbarukan dan efisiensi energi akan akan menjadi cara tercepat dan paling hemat biaya untuk melakukan dekarbonisasi ekonomi global.

“Ini adalah salah satu komitmen paling berdampak yang dapat dilakukan komunitas global saat ini untuk menjamin masa depan yang layak untuk ditinggali bagi semua orang,” tulis surat terbuka tersebut dilansir dari siaran pers GRA.

Direktur Jenderal IRENA Francesco La Camera menyebutkan, lembaganya mendukung seruan target peningkatan energi terbarukan global hingga tiga kali lipat dalam COP28.

“Saya senang melihat data kami menjadi landasan bagi kampanye global yang dilakukan oleh GRA,” ujar La Camera.

Baca juga: PLN dan SIG Sepakat Teken MoU Dorong Penggunaan Energi Bersih

La Camera mengungkapkan, dukungan dari berbagai bisnis terhadap energi terbarukan kini semakin kuat.

“Namun kita harus segera mengatasi hambatan sistemik di bidang infrastruktur, kebijakan, dan kemampuan kelembagaan di tahun-tahun mendatang dan membangun sistem energi baru yang menggunakan energi terbarukan,” ujarnya.

Sementara itu, CEO GRA Bruce Douglas menyampaikan, adanya gelombang dukungan besar terhadap energi terbarukan merupakan alasan untuk optimis di masa depan.

“Dengan kurang dari tiga bulan tersisa hingga COP28 dimulai, kami melihat bahwa dunia siap menghadapi apa yang disebut oleh Sekretaris Jenderal PBB sebagai lompatan kuantum dalam aksi iklim,” tutur Douglas.

Baca juga: Komitmen Indonesia terhadap Transisi Energi Pengaruhi Peluang Pembiayaan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau