Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat "Heatech 2023", MEBI Dorong Percepatan Transisi Energi Berkelanjutan

Kompas.com - 05/10/2023, 19:04 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Ifraldi Sikumbang, Koordinator Acara menyampaikan, biomassa dapat tulang punggung dari transisi energi terbarukan. "Target 23 persen energi terbarukan nasional, 11,3 persen datang dari surya dan baru, sedangkan sisanya dari bioenergi dan biomassa," ungkapnya.

"Kebijakan Energi Nasional yang ditetapkan pemerintah sejalan dengan potensi sumber daya energi biomassa yang tersedia diseluruh wilayah Indonesia," jelasnya.

Energi biomassa diperoleh dengan mengkonversikan bahan/limbah hayati pertanian dan perkebunan dan kehutanan Selain itu dari pengolahan limbah industri argo seperti kelapa sawit, tebu, kelapa dan sampah yang setiap hari diproduksi oleh setiap individu.

Dengan potensi yang ada, MEBI optimis biomassa dapat menjadi solusi transisi energi baik di pembangkitan listrik maupun di industri, meningkatkan rasio elektrifikasi yang pada akhirnya akan mewujudkan ketahanan energi nasional.

Data ESDM terakhir menyebutkan potensi biomassa Indonesia diperkirakan dapat menghasilkan atau setara 59 Giga Watt. Potensi rilnya ini diyakini lenih besar dari angka resmi.

“Heatech Indonesia memasuki penyelenggaraan keempat kalinya tahun ini. Kami terus mengembangkan profil Biomassa dalam kegiatan ini, dan bekerja sama dengan MEBI untuk menghadirkan Paviliun Biomassa," ujar Teddy Halim, Direktur PT Media Artha Sentosa, Penyelenggara Heatech Indonesia.

Teddy menyampaikan, selain para peserta menampilkan produk dan solusi energi biomassa bagi industri. pameran tahun ini juga mengadakan seminar biomassa bertajuk "Switching to Biomass: Energy Transition Solutions in Indonesia”. 

Ego Syahrial, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastuktur Energi menjelaskan, biomass-cofiring akan diterapkan pada 113 unit PLTU milik PLN di 52 lokasi dengan total kapasitas 18.664 MW.

"Penerapan cofiring telah dilakukan sejak tahun 2020 dengan blending rate 1 persen hingga 15 persen tergantung jenis boiler serta ketersediaan bahan baku,” ujarnya. 

Tujuan pembakaran bersama biomassa pada PLTU yang ada adalah untuk memenuhi keekonomian penyediaan tenaga listrik, meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan “menghijaukan” PLTU lebih cepat.

“Pada semester pertama tahun ini, cofiring telah diterapkan di 36 lokasi dan menghasilkan energi hijau sebesar 325 GWh, yang mengurangi emisi sebesar 321 ktCO2. Total biomassa yang digunakan pada pembangkit listrik tersebut adalah 306 kilo ton,” Ego Syahrial menambahkan.

Baca juga: Lapangan Kerja Energi Terbarukan Melonjak Drastis, Masa Depan Makin Menjanjikan

Trois Dilisusendi, Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi, DJEBTKE menyampaikan biomassa sebagai salah satu Energi Terbarukan memiliki peran strategis dan sebagai salah satu backbone dalam mencapai transisi Energi dan NZE serta menciptakan circular ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.

Hal ini tercermin pada capaian EBT di akhir 2022 sebesar 12,3 persen, Bioenergi berperan besar dengan kontribusi sebesar 7,45 persen.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem, Hujan Diprediksi Landa Sejumlah Daerah
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem, Hujan Diprediksi Landa Sejumlah Daerah
Pemerintah
Akses Listrik di Asia-Pasifik Hampir Merata, tapi Transisi Energi Bersih Terhambat
Akses Listrik di Asia-Pasifik Hampir Merata, tapi Transisi Energi Bersih Terhambat
Pemerintah
Deforestasi Amazon Kurangi Curah Hujan dan Picu Kenaikan Suhu
Deforestasi Amazon Kurangi Curah Hujan dan Picu Kenaikan Suhu
Pemerintah
Studi: Paparan Polusi Udara Picu Demensia
Studi: Paparan Polusi Udara Picu Demensia
Pemerintah
Bukan Sekadar Jumlah, Cuaca Ekstrem Juga Tentukan Siapa yang Bermigrasi
Bukan Sekadar Jumlah, Cuaca Ekstrem Juga Tentukan Siapa yang Bermigrasi
LSM/Figur
Kerusakan Laut Akibat Manusia Diproyeksikan Berlipat Ganda pada 2050
Kerusakan Laut Akibat Manusia Diproyeksikan Berlipat Ganda pada 2050
Pemerintah
360 Ha Lahan TN Gunung Leuser yang Rusak karena Sawit Ilegal, Bakal Direhabilitasi
360 Ha Lahan TN Gunung Leuser yang Rusak karena Sawit Ilegal, Bakal Direhabilitasi
Pemerintah
Badak Makin Terancam, Teknologi ART dan Biobank Beri Harapan
Badak Makin Terancam, Teknologi ART dan Biobank Beri Harapan
Pemerintah
Ecolab dan SCG Perkuat Kemitraan untuk Tingkatkan Efisiensi dan Dorong Target Net Zero
Ecolab dan SCG Perkuat Kemitraan untuk Tingkatkan Efisiensi dan Dorong Target Net Zero
Swasta
Insan Astra Salurkan Donasi Rp 371 Juta dari Healthy Life Challenge ke Kampung Berseri Astra
Insan Astra Salurkan Donasi Rp 371 Juta dari Healthy Life Challenge ke Kampung Berseri Astra
Swasta
Kemenhut Siapkan Rp 6 T untuk Belanja Pegawai hingga Penanganan Kehutanan
Kemenhut Siapkan Rp 6 T untuk Belanja Pegawai hingga Penanganan Kehutanan
Pemerintah
Hadir di EDRR 2025, Astra Tunjukkan Komitmen Kesiapsiagaan Bencana Nasional
Hadir di EDRR 2025, Astra Tunjukkan Komitmen Kesiapsiagaan Bencana Nasional
Swasta
Astra Bangun 250 Rumah Layak Huni Gratis untuk Warga Banyumas dan Garut
Astra Bangun 250 Rumah Layak Huni Gratis untuk Warga Banyumas dan Garut
Swasta
IPB: Koperasi Bisa Jadi Penggerak Pembangunan Berkelanjutan di RI dan Malaysia
IPB: Koperasi Bisa Jadi Penggerak Pembangunan Berkelanjutan di RI dan Malaysia
Pemerintah
Warga Diminta Tak Panik, Macan Tutul yang Kabur Terdeteksi di Hutan Tangkuban Parahu
Warga Diminta Tak Panik, Macan Tutul yang Kabur Terdeteksi di Hutan Tangkuban Parahu
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau