Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 2024, AC Bintang 1 Tak Boleh Beredar Lagi di Indonesia, Mengapa?

Kompas.com, 11 Oktober 2023, 08:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Kelompok Sadar Hemat Energi (KSHE) Herlin Herlianika mengungkapkan, air conditioner (AC) dengan label bintang satu tak diizinkan lagi beredar di Indonesia mulai tahun depan.

Hal ini disampaikan Herlin saat mengungkap studi Dumping atau Pembuangan Peralatan Pengkondisi Udara yang Tidak Efisien dari CLASP di ASEAN dan Indonesia yang dikeluarkan CLASP di Jakarta, Selasa (10/10/2023).

"Karena adanya temuan dari dumping study, maka mulai tahun depan bintang satu (AC) tidak boleh beredar lagi di Indonesia," ucap Herlin.

Namun demikian, Indonesia selanjutnya dapat merevisi nilai koefisien Cooling Seasonal Performance Factor (CSPF) AC bintang tiga sebagai sebuah harmonisasi dengan negara-negara di ASEAN.

Baca juga: Agar Tagihan Listrik tak Membengkak Karena AC, Terapkan Beberapa Tips Ini

Herlin menjelaskan, semakin banyak bintang yang terlihat dari unit indoor atau outdoor AC, maka akan semakin hemat.

“Jadi, kalau mereka mau bicara tentang AC yang hemat energi tinggal dilihat bintangnya, makin banyak kita makin hemat. (Untuk) di Indonesia ini bintangnya dari satu sampai lima,” jelas Herlin.

Oleh karena itu, bintang satu pada unit AC akan dikeluarkan karena tidak memenuhi syarat hemat energi pada teknologi tersebut.

Jadi, bintang dua dianggap sebagai syarat minimal hemat energi pada AC.

Herlin menjelaskan, bintang satu pada unit AC artinya bernilai efisiensi 3,1 hingga 3,4 yang merupakan koefisien Cooling Seasonal Performance Factor (CSPF).

CSPF itu disebutkan watt per watt dari energi lustrik yang harus dibayar oleh konsumen.

“Sehingga, makin tinggi (bintangnya), makin hemat, makin tinggi CSPF-nya, makin besar,” papar Herlina.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau