KOMPAS.com - Sebanyak 13 musisi berkolaborasi menelurkan album kolaborasi yang menyuarakan isu iklim.
Masing-masing musisi tersebut akan mempersembahkan satu lagu yang dikemas dalam album yang bernama "sonic/panic".
Sehingga akan ada 13 lagu dari 13 musisi dalam album yang dinaungi dan dirilis oleh Alam Records tersebut.
Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Produksi Listrik PLTA Menurun karena Kekeringan
Album "sonic/sanic" sendiri berawal dari kegelisahan ke-13 musisi tersebut mengenai isu iklim.
Mereka lantas berinisiatif untuk membuat album kompilasi tentang Bumi dan lingkungan.
View this post on Instagram
Dilansir dari akun instagram Music Declares Emergency Indonesia yakni @musicdeclares_indonesia, Alam Records merupakan label rekaman sadar iklim pertama di Indonesia.
Sebagai label rekaman, "sonic/panic" juga merupakan album perdana dari Alam Records.
Baca juga: Presiden COP28 Serukan Adaptasi Jadi Pembahasan Inti Agenda Iklim
Sementara itu, Music Declares Emergency Indonesia merupakan wadah kolektif dari seniman, profesional, individu industri musik, serta organisasi yang berkomitmen untuk melindungi kehidupan di bumi.
Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang tergabung dalam Music Declares Emergency, dengan peluncuran resmi pada tanggal 22 April 2023
Di sisi lain, ke-13 musisi yang terlibat dalam album itu adalah Endah N Rhesa, FSTVLST, Guritan Kabudul, Iga Massardi dan Badrus Zeman, Iksan Skuter, serta Kai Mata.
Baca juga: Pendidikan Lingkungan Hidup Penting Jadi Dasar Upaya Perlawanan Perubahan Iklim
Selain itu ada Made Mawut, Navicula, Nova Filastine, Prabumi, Rhythm Rebels, Tony Q Rastafara, Tuantigabelas.
"Mempersembahkan 13 lagu dari 13 musisi berbakat Indonesia, yang bersatu untuk satu tujuan utama: menggaungkan darurat iklim dan mendorong aksi iklim," tulis @musicdeclares_indonesia dalam salah satu unggahannya.
Album "sonic/panic" akan segera dirilis dalam beberapa waktu mendatang.
Baca juga: Bencana Akibat Perubahan Iklim Sebabkan 43,1 Juta Anak Mengungsi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya