Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliaran Orang Terancam Panas Mematikan jika Suhu Bumi Terus Naik

Kompas.com - 10/10/2023, 13:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Miliaran orang terancam oleh panas yang berpotensi mematikan dan lembap pada abad ini seiring dengan meningkatnya suhu Bumi akibat perubahan iklim.

Mereka yang diprediksi paling terdampak adalah masyarakat yang tinggal di beberapa kota besar, dari Delhi di India sampai Shanghai di China.

Prediksi tersebut tertuang dalam penelitian terbaru yang diterbitkan oleh jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada Senin (9/10/2023).

Baca juga: Suhu Naik Terus, 2023 Bakal Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

Dalam skenario yang lebih parah, kombinasi panas ekstrem dan lembap dapat menyebar lebih jauh ke berbagai wilayah, seperti kawasan Tengah Barat AS, Australia, dan Amerika Selatan.

Salah satu peneliti dalam studi tersebut, Matthew Huber dari Purdue University, mengatakan temuan tersebut sangat meresahkan.

“Fenomen ini akan membuat banyak orang dilarikan untuk mendapat perawatan medis di rumah sakit,” kata Huber kepada Reuters.

Studi tersebut menemukan, sekitar 750 juta orang dapat mengalami panas lembab yang berpotensi mematikan selama satu pekan per tahun jika suhu naik 2 derajat celsius di atas rata-rata suhu sebelum Revolusi Industri.

Jika pemanasan melebihi 3 derajat celsius dengan kelembapan tinggi, lebih dari 1,5 miliar orang akan menghadapi ancaman tersebut.

Baca juga: Puncak El Nino Belum Terjadi, Suhu Panas Sudah Sangat Terasa

Dan yang membuat semakin khawatir adalah, menurut laporan PBB United Nations Emissions Gap report 2022, kebijakan-kebijakan yang diterapkan dunia saat ini diprediksi akan membuat Bumi mengalami kenaikan 2,8 derajat celsius pada 2100.

Meskipun India, Pakistan, dan negara-negara Teluk telah sempat mengalami panas lembab yang berbahaya dalam beberapa tahun terakhir, studi tersebut menemukan bahwa fenomena yang sama akan menimpa kota-kota besar lain mulai dari Lagos, Nigeria, hingga Chicago, Illinois jika suhu dunia terus memanas.

“Hal ini terjadi di tempat-tempat yang tidak kami pikirkan sebelumnya,” kata peneliti lain dalam studi tersebut, Daniel J Vecellio dari George Mason University.

Jika suhu Bumi naik 4 derajat celsius, Kota Hodeidah di Yaman akan mengalami potensi panas lembab mematikan sekitar 300 hari per tahun.

Lantas, pada suhu berapa derajat celsius manusia bisa menahan panas?

Baca juga: Bukan Hanya Indonesia, Suhu Panas Juga Terjadi di Berbagai Negara

Dilansir dari jurnal Science Advance via Live Science, jawabannya terdapat pada dalam uji wet-bulb temperature dengan batas atas 35 derajat celsius.

Jika suhu pada uji wet-bulb temperature melampaui 35 derajat celsius, maka kondisi udara saat itu bisa berbahaya bagi manusia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi Sebut Pemilik Kendaraan Listrik Punya Jejak Karbon Lebih Besar

Studi Sebut Pemilik Kendaraan Listrik Punya Jejak Karbon Lebih Besar

Pemerintah
Ekonomi Hijau: Upaya Indonesia Keluar dari Middle Trap Income

Ekonomi Hijau: Upaya Indonesia Keluar dari Middle Trap Income

Pemerintah
Subsidi Hijau Miliki Biaya Tersembunyi yang Ancam Keberhasilan Keberlanjutan

Subsidi Hijau Miliki Biaya Tersembunyi yang Ancam Keberhasilan Keberlanjutan

Pemerintah
Metode Ini Diklaim Bisa Atasi Dampak Bahan Kimia Pada Persediaan Air Global

Metode Ini Diklaim Bisa Atasi Dampak Bahan Kimia Pada Persediaan Air Global

LSM/Figur
Jelang Pilkada, Isu Kualitas Udara Perlu Diprioritaskan Calon Kepala Daerah

Jelang Pilkada, Isu Kualitas Udara Perlu Diprioritaskan Calon Kepala Daerah

LSM/Figur
Para Kandidat Gubernur Jakarta Diharapkan Angkat Isu Kualitas Udara

Para Kandidat Gubernur Jakarta Diharapkan Angkat Isu Kualitas Udara

LSM/Figur
Industri Pariwisata dan Target Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Industri Pariwisata dan Target Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Pemerintah
Coldplay Rilis Vinyl Album dari Sampah Plastik Indonesia

Coldplay Rilis Vinyl Album dari Sampah Plastik Indonesia

Pemerintah
Genjot Produksi dalam Negeri demi Pencapaian SDGs Poin 9, Midea Bangun Pabrik di Cikarang

Genjot Produksi dalam Negeri demi Pencapaian SDGs Poin 9, Midea Bangun Pabrik di Cikarang

Swasta
Pengertian Transisi Energi Berkeadilan dan Strateginya

Pengertian Transisi Energi Berkeadilan dan Strateginya

LSM/Figur
Karena Perubahan Iklim, Sungai Jadi Mengering Lebih Cepat

Karena Perubahan Iklim, Sungai Jadi Mengering Lebih Cepat

Pemerintah
BRIN Kembangkan Varietas Jagung Tahan Hama dan Perubahan Iklim

BRIN Kembangkan Varietas Jagung Tahan Hama dan Perubahan Iklim

Pemerintah
'Wali Asuh Mangrove', Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan

"Wali Asuh Mangrove", Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan

Swasta
7,6 Juta Anak Indonesia Alami Kekerasan Sepanjang 2023

7,6 Juta Anak Indonesia Alami Kekerasan Sepanjang 2023

Pemerintah
20 Produsen Berhasil Kurangi 127.000 Ton Sampah Sepanjang 2023

20 Produsen Berhasil Kurangi 127.000 Ton Sampah Sepanjang 2023

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau