KOMPAS.com - Kegiatan Indonesia-Eropa Business Forum (IEBF) atas inisiasi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, akan dilaksanakan di Jakarta, Selasa besok (17/10/2023).
Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Pahala Mansury dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta dijadwalkan hadir mengikuti acara tersebut.
IEBF ini juga sekaligus merupakan forum digelarnya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama perdagangan dan investasi antara PT Garuda Mitra Unggul (GMU) dengan Bella Group Bulgaria.
Penandatanganan MoU meliputi kerja sama pengadaan bahan baku rendang selama empat tahun dengan nilai 34 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 533,9 miliar dan kerja sama joint venture pendirian pabrik pengolahan daging senilai 38 juta dollar AS (Rp 600 miliar).
Baca juga: Harmonature, Cara KBRI Sofia Tingkatkan Ekonomi Kreatif dan Kunjungan Turis Mancanegara
Penandatanganan MoU akan dilakukan oleh COO Bella Group Dimitar Velikov dan Nikolay Evgeniev, sementara dari pihak PT GMU diwakili oleh Presiden Direktur Hendro Santoso.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara Iwan Bogananta menuturkan, komitmen kerja sama antara Bella Group dan PT GMU merupakan kelanjutan dari berdirinya pabrik rendang di Bulgaria.
"Pabrik ini kemudian berkembang, hingga investor Bulgaria tertarik untuk menanamkan modalnya dengan mendirikan food industry pengolahan daging di Indonesia untuk memenuhi pasar di Indonesia dan juga manca negara,” papar Iwan dalam keterangannya kepada Kompas.com, Minggu (15/10/2023).
Iwan optimistis, melalui implementasi proyek pengembangan food Industry di Indonesia dan realisasi program “Rendang Goes to Europe”, akan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi Nasional, membuka peluang lapangan kerja dan mendorong produk Indonesia masuk pasar global.
Sebagai catatan, sejak awal tahun 2022, program "Rendang Goes to Europe" berhasil direalisasikan menyusul akan ditandatanganinya perjanjian investasi tersebut.
"Rendang Goes to Europe" sendiri merupakan bagian dari rangkaian program "Indonesia Spice Up the World" yang diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Baca juga: Cegah Peredaran Narkotika, Dubes Iwan Fasilitasi Pertemuan Kepala BNN dan Mendagri Albania
Dari luas 20.000 meter persegi kawasan industri yang dimiliki Bella Group, pabrik rendang mendapatkan alokasi khusus seluas 5.000 meter persegi yang ditujukan untuk menjaga kehalalan produk rendang, dan makanan Indonesia lainnya.
Ada pun total kapasitas produk rendang sekitar 600 ton per bulan, dengan kemasan yang mencantumkan sertifikasi halal dan logo "Wonderful Indonesia".
Selain itu, pada kemasan juga akan dilengkapi QR Code, yang memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai asal usul makanan khas asal Sumatera Barat tersebut, baik informasi tentang kota, budaya lokal maupun obyek pariwisata yang menarik untuk dikunjungi.
Untuk diketahui, pabrik rendang ini merupakan salah satu fasilitas baru dari sembilan pabrik yang dimiliki Bella Group lainnya seperti pastry, meat process, margarin, oil, dan berbagai varian lainnya.
Bella Group juga memiliki fasilitas logistik dan warehouse yang telah dilengkapi dengan teknologi terkini.
Baca juga: Kementerian Luar Negeri 78 Tahun, Sudah Saatnya Dubes dan Para Diplomat Naik Kelas
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya