JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memiliki risiko bisnis paling rendah di antara 28 emiten properti dan real estat yang tercantum pada Papan Pencatatan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI).
BSDE mencatat skor Environment, Social, and Governance (ESG) Risk 14,8 alias rendah risiko (low risk).
Membersamai BSDE dalam penilaian praktik bisnis dengan risiko rendah adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang mencatat skor 18,9.
Di antara 28 emiten infrastruktur yang tercantum dalam Papan Pencatatan Utama BEI, hanya delapan yang memiliki laporan ESG.
Dan di antara delapan emiten ini, hanya dua yang tercatat berbisnis dengan risiko rendah (BSDE dan CTRA). Sementara enam emiten lainnya menjalankan bisnisnya dengan risiko medium (medium risk).
Baca juga: ESG Mendorong Terciptanya Iklim Investasi yang Baik
Peringkat ESG Risk Ratings menjadi penting ketika investor menganalisis potensi investasinya pada masa depan, dan oleh karena itu hal ini tidak boleh diabaikan oleh perusahaan.
Sebagian besar pemeringkatan ESG Risk Ratings, termasuk Morningstar Sustainalytics yang menjadi acuan Kompas.com, mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko dan peluang terkait E=environment (lingkungan), S=social (sosial), dan G=governance (tata kelola).
Morningstar Sustainalytics, sebuah lembaga penelitian, pemeringkatan, dan analisis ESG yang telah berusia 30 tahun, menghitung sko risiko ESG berdasarkan dua pendekatan, yakni eksposur dan manajemen.
Pendekatan eksposur adalah bagaimana mereka melihat eskposur Perusahaan terhadap isu dan material spesifik risiko-risiko ESG pada suatu industri dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko-risiko tersebut sesuai model bisnisnya.
Sementara pendekatan manajemen mengacu pada seberapa baik suatu perusahaan mengelola isu-isu ESG yang relevan. Skor manajemen Morningstar Sustainalytics menilai ketangguhan program, praktik, dan kebijakan ESG suatu perusahaan.
Berikut daftar lengkap delapan emiten dengan skor ESG Risk Ratings rendah hingga medium:
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya