Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Eropa Produksi Keramik Terdekarbonisasi

Kompas.com - 03/12/2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Roca Group, perusahaan yang mendesain dan memproduksi peralatan kamar mandi, berinvestasi dalam terowongan kiln listrik pertama di dunia untuk peralatan sanitasi.

Dalam upaya dekarbonisasi pada proses produksi barang keramik yang mengonsumsi banyak energi dan menghasilkan karbon, perusahaan ini mengambil langkah elektrifikasi di pabrik Laufen, Gmunden, Austria.

Mereka mengimplementasikan teknologi mutakhir dari Keramischer OFENBAU, pemimpin teknologi dunia dalam pembuatan kiln keramik.

Produsen kiln asal Jerman tersebut berfokus pada inovasi berkelanjutan selama lebih dari 25 tahun dan merupakan pemimpin pasar dalam pembuatan kiln keramik hemat energi, menjadikannya mitra yang ideal untuk langkah dekarbonisasi Roca Group.

Baca juga: Indonesia Jajaki Kerja Sama Penangkap Karbon dengan Korea Selatan

Setelah melalui dua tahun proses pengembangan, terowongan kiln elektrik pertama untuk produk sanitasi berhasil memulai produksi potongan keramik yang kompleks di Gmunden.

Pabrik Laufen, yang telah menggunakan listrik dari sumber terbarukan, dipilih untuk implementasi pertama dari teknologi perintis ini karena sangat kondusif untuk pembuatan produk terbaru dengan kualitas terbaik. Inovasi kiln elektrik ini pun telah didaftarkan oleh Kantor Paten Eropa.

Kiln yang sangat efisien, terdekarbonisasi, dan otomatis ini menjadi alternatif yang berharga untuk produksi konvensional yang bergantung pada bahan bakar fosil.

Hal ini juga merupakan tonggak penting dalam memastikan Gmunden menjadi fasilitas produksi peralatan sanitasi nol bersih (net-zero) pertama di dunia pada tahun 2024.

Investasi ini juga merupakan inti dari strategi dekarbonisasi Roca Group yang menutup tahun 2022 dengan pengurangan emisi CO2 langsung sebesar 39 persen dibandingkan dengan dasar tahun 2018, mendekati target netralitas karbon Science Based Target initiative (SBTi) pada tahun 2045.

Hasil produksi pertama dari sistem kiln baru ini menunjukkan potensi yang besar untuk seluruh industri, karena tidak hanya produksi sanitasi yang bisa mendapatkan keuntungan dari teknologi baru ini, tetapi juga sektor keramik lainnya seperti keramik struktural dan teknis atau peralatan makan.

Baca juga: Capai Netralitas Karbon 2060, Indonesia Perlu Buka Semua Peluang

Kiln ini membuktikan bahwa dekarbonisasi total produksi keramik tidak hanya memungkinkan, tetapi juga realistis dan layak secara ekonomi.

CEO Roca Group Albert Magrans mengatakan, Perusahaan memiliki tujuan jangka panjang untuk mengurangi karbon dalam operasi dan telah bekerja keras untuk menemukan solusi yang akan membantu mencapainya.

"Kemitraan pan-Eropa yang baru ini tidak hanya membantu kami dalam perjalanan menuju nol karbon, tetapi juga merupakan langkah maju yang jelas bagi industri secara keseluruhan," ujar Magrans.

Ketua Dewan Penasihat di Keramischer OFENBAU Günter Halex menambahkan, kiln elektrik ini sekali lagi membuktikan bahwa teknologi canggih kami cocok untuk mendekarbonisasi bahkan industri keramik yang padat CO2.

Kiln yang dipanaskan dengan listrik memberikan pengguna kami kebebasan dari pasar energi serta memungkinkan produksi yang berkelanjutan dan ekonomis saat ini dan di masa mendatang.

"Proyek terobosan dan inovatif ini menunjukkan bahwa teknologi kami dapat mempertahankan kualitas maksimum pada produk keramik sekaligus memberikan kontribusi positif bagi planet kita," imbuhnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau