Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekosistem Lengkap, Indonesia Siap Jadi Pemain Kendaraan Listrik Global

Kompas.com, 2 Desember 2023, 22:59 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif merupakan salah satu kontributor terbesar untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Termasuk kendaraan listri atau electric vehicle (EV). Hingga awal Kuartal IV-2023, penjualan domestik mobil listrik tercatat mencapai 11.916 unit. 

Sementara, total kapasitas produksi kendaraan bermotor roda empat secara umum mencapai 2,35 juta unit per tahun. Kekuatan industri otomotif ini setidaknya didukung oleh 26 perusahaan.

Industri otomotif juga telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier 1 sampai 3.

Dilansir dari data Gaikindo, penjualan wholesales kendaraan bermotor roda empat atau lebih untuk domestik pada bulan Oktober 2023 tercatat sebanyak 80.270 unit dan secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2023 mencapai 836.048 unit.

Baca juga: Pakar UI Sebut Sistem Penggerak Kendaraan Listrik Kunci Transportasi Bersih

Di sisi kinerja ekspor sektor otomotif, jumlah mobil yang diekspor secara kumulatif untuk periode Januari hingga Oktober 2023 tercatat mencapai 426.381 unit atau naik sekitar 10,9 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu 384.592 unit.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) saat ini mendapatkan momentum baik karena didukung kondisi Indonesia yang merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia.

"Bahan tersebut banyak digunakan dalam ekosistem produksi kendaraan listrik sebagai bahan baku dari baterai kendaraan listrik,” ujar Airlangga, dalam acara Seremoni Produksi Perdana Omoda 5 Electric Vehicle (EV) di Bekasi, Sabtu (2/12/2023).

Berkaitan dengan upaya percepatan produksi EV, Airlangga mengapresiasi komitmen PT Chery Motor Indonesia dan PT Handal Indonesia Motor yang akan merealisasikan produksi EV di Indonesia.

Kontribusi tersebut akan turut bermanfaat dalam pengembangan industri otomotif yang bertransformasi menuju era elektrifikasi dan ekosistem ramah lingkungan.

Baca juga: 5 Perusahaan Energi Skala Dunia Digaet Kembangkan Listrik Hijau di Indonesia

Airlangga mengharapkan, dengan dimulainya produksi perdana mobil Omoda 5 EV ini akan dapat mendiversifikasi jenis mobil listrik dan memberikan alternatif pilihan yang lebih banyak bagi konsumen.

“Saya juga berharap Chery Indonesia untuk mempertimbangkan produksi mobil listrik di Indonesia sebagai basis ekspor, antara lain untuk market Vietnam, Filipina, dan Australia," cetusnya.

Hal ini karena ekosistem EV dan baterai sudah lengkap, sehingga Indonesia cukup efisien sebagai produsen EV untuk pasar global.

Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin masif ke depannya seiring mengalirnya investasi dari pabrikan kendaraan listrik.

Berdasarkan kajian ERIA, potensi manfaat pada tahun 2040 yang didapatkan Indonesia melalui penghematan impor BBM dengan implementasi mobil listrik/BEV dapat mencapai 15 miliar dollar AS dan sepeda motor listrik 10 miliar dollar AS.

Baca juga: Maksimalkan Potensi EBT, Pemerintah Rencana Bangun Jaringan Listrik Lintas 4 Pulau Besar

Selain itu, Indonesia juga telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya mempromosikan solusi energi berkelanjutan dan bersih tanpa emisi.

Beberapa insentif telah dikeluarkan Pemerintah untuk mempercepat implementasi KBLBB di Indonesia, di antaranya bantuan untuk KBLBB roda dua baru dan konversi senilai Rp 7 juta.

Kemudian PPN-DTP untuk mobil dan bus listrik dengan nilai TKDN minimal 40 persen akan diberikan insentif PPN sebesar 10 persen untuk mobil listrik dan untuk bus listrik dengan TKDN lebih dari 20-40 persen diberikan insentif PPN sebesar 5 persen.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Studi: Sejumlah Kecil Plastik Mematikan Bagi Hewan Laut
Studi: Sejumlah Kecil Plastik Mematikan Bagi Hewan Laut
Pemerintah
Seni Tani, Gerakan Anak Muda di Bandung Sulap Lahan Kosong Jadi Cuan
Seni Tani, Gerakan Anak Muda di Bandung Sulap Lahan Kosong Jadi Cuan
Swasta
Google Luncurkan Alat untuk Bantu Manufaktur Lebih Hemat Energi
Google Luncurkan Alat untuk Bantu Manufaktur Lebih Hemat Energi
Pemerintah
Sampah Jadi Energi, Namun Tata Kelola Masih Berantakan
Sampah Jadi Energi, Namun Tata Kelola Masih Berantakan
Pemerintah
Perguruan Tinggi RI Masih Terlalu Akademik, Model Pendidikan Apa yang Cocok di Tengah Ketidakpastian Global?
Perguruan Tinggi RI Masih Terlalu Akademik, Model Pendidikan Apa yang Cocok di Tengah Ketidakpastian Global?
LSM/Figur
Beasiswa Teladan Cetak Lulusan Berpola Pikir Berkelanjutan dan Adaptif Terhadap Ketidakpastian Global
Beasiswa Teladan Cetak Lulusan Berpola Pikir Berkelanjutan dan Adaptif Terhadap Ketidakpastian Global
Swasta
Ketika Indonesia Sibuk Menyelamatkan Bisnis, Bukan Bumi
Ketika Indonesia Sibuk Menyelamatkan Bisnis, Bukan Bumi
Pemerintah
Iran Alami Kekeringan Parah, 14 Juta Warga Teheran Berisiko Direlokasi
Iran Alami Kekeringan Parah, 14 Juta Warga Teheran Berisiko Direlokasi
Pemerintah
Studi Sebut Mobil Murah Jauh Lebih Berpolusi
Studi Sebut Mobil Murah Jauh Lebih Berpolusi
LSM/Figur
Uni Eropa Tunda Setahun Penerapan Regulasi Deforestasi EUDR
Uni Eropa Tunda Setahun Penerapan Regulasi Deforestasi EUDR
Pemerintah
Dekan FEM IPB Beri Masukan untuk Pembangunan Afrika dengan Manfaatkan Kerja Sama Syariah
Dekan FEM IPB Beri Masukan untuk Pembangunan Afrika dengan Manfaatkan Kerja Sama Syariah
LSM/Figur
Studi: Negara-negara Kaya Kompak Pangkas Bantuan untuk Negara Miskin
Studi: Negara-negara Kaya Kompak Pangkas Bantuan untuk Negara Miskin
Pemerintah
Baru 2 Bandara Pakai BTT Listrik, Kemenhub Siapkan Revisi Standar Nasional
Baru 2 Bandara Pakai BTT Listrik, Kemenhub Siapkan Revisi Standar Nasional
Pemerintah
BRIN: Peralihan ke BTT Listrik Pangkas Emisi Bandara hingga 31 Persen
BRIN: Peralihan ke BTT Listrik Pangkas Emisi Bandara hingga 31 Persen
LSM/Figur
Etika Keadilan Masyarakat dan Iklim
Etika Keadilan Masyarakat dan Iklim
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau