KOMPAS.com – Para aktivis berusia muda muak dengan janji janji yang dilontarkan para pemimpin dunia untuk mengatasi krisis iklim.
Dalam COP28, mereka mendesak semua negara untuk berhenti mendanai proyek-proyek baru energi fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (8/12/2023).
Aktivis asal Jerman, Luisa Neubauer, mengatakan sudah terbukti secara sains bahwa bahan bakar fosil memicu perubahan iklim, namun negara-negara masih menunda penghapusannya secara bertahap.
Baca juga: Sangat Menghancurkan Jiwa, Keterwakilan Perempuan di COP28 Kurang 10 Persen
Neubauer menyampaikan, banyak negara sudah membuat janji perubahan iklim untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) pada COP-COP sebelumnya.
Namun, banyak janji tersebut menguar begitu saja dan negara-negara masih mendanai berbagai proyek batu bara, minyak, dan gas.
“Kita perlu komitmen untuk menghentikan proyek bahan bakar fosil baru, untuk mengakhiri pembiayaan proyek baru,” kata Neubauer kepada Reuters.
“Dan untuk memastikan bahwa anggaran dibelanjakan untuk pengembangan energi terbarukan di mana pun,” sambungnya.
Baca juga: COP28: Dana Kerugian dan Kerusakan Terkumpul 700 Juta Dollar AS, tapi Belum Cukup
Neubauer berujar, COP28 yang berlangsung di Uni Emirat Arab (UEA) mengadapi sejumlah tantangan politik serta banyaknya pihak-pihak yang berkepentingan terhadap bahan bakar fosil.
Dia meminta para aktivis muda untuk membangun aliansi lintas batas untuk memantau dan menuntut penyetopan operasional bahan bakar fosil.
Aktivis asal Uganda,Vanessa Nakate, mengatakan kejadian cuaca ekstrem seperti banjir dan angin topan telah menghancurkan banyak rumah dan pertanian di negaranya.
Berbagai bencana tersebut mendorong lebih banyak orang ke jurang kemiskinan.
Baca juga: Di COP28, Menteri ESDM Targetkan Emisi Energi Turun 358 Juta Ton
Nakate berujar, kaum muda semakin bosan dengan negosiasi yang tidak menghasilkan pengurangan emisi dan bahan bakar fosil.
“Semua pengumuman tentang pendanaan yang dijanjikan tidak akan berarti apa-apa jika negara-negara terus memperluas pengembangan bahan bakar fosil,” tutur Nakate.
Sebelum COP28, sebuah pernyataan yang dibuat oleh anak-anak dan remaja dari lebih dari 160 negara diserahkan kepada presiden COP28 UEA.
Di dalamnya termasuk tuntutan untuk transisi yang adil, merata dan aman menuju penghapusan bahan bakar fosil.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya