Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2023, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Para aktivis berusia muda muak dengan janji janji yang dilontarkan para pemimpin dunia untuk mengatasi krisis iklim.

Dalam COP28, mereka mendesak semua negara untuk berhenti mendanai proyek-proyek baru energi fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (8/12/2023).

Aktivis asal Jerman, Luisa Neubauer, mengatakan sudah terbukti secara sains bahwa bahan bakar fosil memicu perubahan iklim, namun negara-negara masih menunda penghapusannya secara bertahap.

Baca juga: Sangat Menghancurkan Jiwa, Keterwakilan Perempuan di COP28 Kurang 10 Persen

Neubauer menyampaikan, banyak negara sudah membuat janji perubahan iklim untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) pada COP-COP sebelumnya.

Namun, banyak janji tersebut menguar begitu saja dan negara-negara masih mendanai berbagai proyek batu bara, minyak, dan gas.

“Kita perlu komitmen untuk menghentikan proyek bahan bakar fosil baru, untuk mengakhiri pembiayaan proyek baru,” kata Neubauer kepada Reuters.

“Dan untuk memastikan bahwa anggaran dibelanjakan untuk pengembangan energi terbarukan di mana pun,” sambungnya.

Baca juga: COP28: Dana Kerugian dan Kerusakan Terkumpul 700 Juta Dollar AS, tapi Belum Cukup

Neubauer berujar, COP28 yang berlangsung di Uni Emirat Arab (UEA) mengadapi sejumlah tantangan politik serta banyaknya pihak-pihak yang berkepentingan terhadap bahan bakar fosil.

Dia meminta para aktivis muda untuk membangun aliansi lintas batas untuk memantau dan menuntut penyetopan operasional bahan bakar fosil.

Aktivis asal Uganda,Vanessa Nakate, mengatakan kejadian cuaca ekstrem seperti banjir dan angin topan telah menghancurkan banyak rumah dan pertanian di negaranya.

Berbagai bencana tersebut mendorong lebih banyak orang ke jurang kemiskinan.

Baca juga: Di COP28, Menteri ESDM Targetkan Emisi Energi Turun 358 Juta Ton

Nakate berujar, kaum muda semakin bosan dengan negosiasi yang tidak menghasilkan pengurangan emisi dan bahan bakar fosil.

“Semua pengumuman tentang pendanaan yang dijanjikan tidak akan berarti apa-apa jika negara-negara terus memperluas pengembangan bahan bakar fosil,” tutur Nakate.

Sebelum COP28, sebuah pernyataan yang dibuat oleh anak-anak dan remaja dari lebih dari 160 negara diserahkan kepada presiden COP28 UEA.

Di dalamnya termasuk tuntutan untuk transisi yang adil, merata dan aman menuju penghapusan bahan bakar fosil.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Pemerintah
Ketidakpastian Ekonomi Hambat Investasi Mineral Kritis
Ketidakpastian Ekonomi Hambat Investasi Mineral Kritis
Pemerintah
Pesan dari Raja Ampat untuk Kepulauan Riau: Jangan Gadai Pulau demi Tambang
Pesan dari Raja Ampat untuk Kepulauan Riau: Jangan Gadai Pulau demi Tambang
Pemerintah
Negara-negara G7 Diminta Perkuat Rencana Mineral Kritis Berkelanjutan
Negara-negara G7 Diminta Perkuat Rencana Mineral Kritis Berkelanjutan
LSM/Figur
Pakai Climate Smart Shrimp, Desa di Donggala Panen Udang hingga 50 Ton
Pakai Climate Smart Shrimp, Desa di Donggala Panen Udang hingga 50 Ton
LSM/Figur
Climate Smart Shrimp, Inovasi Cara Dapat Cuan dari Udang Sekaligus Perbaiki Lingkungan
Climate Smart Shrimp, Inovasi Cara Dapat Cuan dari Udang Sekaligus Perbaiki Lingkungan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau