BATAM, KOMPAS.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi keberhasilan warga binaan Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjungpinang, melakukan panen padi di lahan bekas tambang bauksit di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
Berdasarkan hasil pengambilan ubinan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, produktivitas padi varietas Inpari 32 yang ditanam diatas lahan bekas tambang bauksit yang struktur tanahnya keras dan berbatu itu, mencapai angka 6 ton gabah kering panen per hektar.
“Luar biasa, jempol untuk teman-teman yang terlibat, khususnya warga binaan. Tolong produktivitas dan luasannya ditingkatkan lagi,” kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (20/12/2023).
Andi juga mengakui, ide Ady Indra Pawennari mengelolah lahan bekas tambang bauksit yang struktur tanahnya keras, dan berbatu bisa ditanami padi varietas Inpari 32 dengan hasil yang menggembirakan, merupakan ide yang sangat luar biasa.
Baca juga: 7 Kelompok Tani Panen Cabai, Amankan Pangan Natal dan Tahun Baru Bangka Tengah
“Keberhasilan pria peraih anugerah Pahlawan Inovasi Teknologi tahun 2015 ini, mengubah lahan bekas tambang bauksit menjadi lahan produktif penghasil bahan pangan, bukanlah hal yang baru,” imbuh Andi.
Sebelumnya, Ady juga berhasil panen padi varieltas CL 220 di lahan serupa di halaman rumahnya Paviliun Nusantara, Kelurahan Air Raja, Tanjungpinang.
Sementara Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan, apa yang dilakukan Ady bersama warga binaan Rutan Kelas I Tanjungpinang di Pulau Dompak, patut dicontoh dan dijadikan pembelajaran dalam menyikapi ancaman krisis pangan global.
Suwandi meminta agar inovasi yang diterapkan Ady ini bisa dikembangkan di Tanjungpinang, sebagai bentuk peningkatan ketahan pangan Indonesia, Khususnya Tanjungpinang.
“Saya sudah buktikan sendiri. Bisa panen padi, jagung dan cabe di halaman rumah. Coba bayangkan jika semua pemilik rumah menanam padi atau tanaman pangan lainnya di halaman rumahnya, pasti kita tak perlu impor lagi,” ungkap Ady.
Ady membayangkan suatu saat nanti daerah penghasil bahan pangan menghentikan pasokannya dan lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat setempat, masyarakat Kepri akan kekurangan bahan pangan.
“Karena itulah, saya tak henti-hentinya mengajak masyarakat Kepri memanfaatkan lahannya yang kosong untuk menanam tanaman pangan. Termasuk memanfaatkan halaman rumah yang sempit sekalipun,” cetus Ady.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya