Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kelompok Tani Panen Cabai, Amankan Pangan Natal dan Tahun Baru Bangka Tengah

Kompas.com - 08/12/2023, 16:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA TENGAH, KOMPAS.com - Pasokan cabai diperkirakan terus meningkat menyusul masuknya masa panen di Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.

Saat ini, ada tujuh kelompok tani yang telah melakukan panen cabai perdana dan akan berlanjut hingga akhir tahun.

"Sampai Januari 2024 total panen dari kelompok tani diperkirakan sebesar 47,2 ton. Tambahan pasokan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan menjelang Nataru," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung Faturachman, saat panen di Bangka Tengah, Kamis (7/12/2023).

Mereka yang melakukan budidaya yakni Kelompok Tani (Poktan) Tunas Baru Desa Lubuk Pabrik, Poktan Tunas Baru Desa Lubuk Pabrik, Poktan Karya Bersama Desa Perlang, Poktan Pemuda Tani Mandiri dan Poktan Tunas Ilir Jaya Desa Kulur Ilir.

Baca juga: Program Smart Precision Farming Dukung Ketahanan Pangan

Kemudian Poktan Pelita Bangka, Asosiasi Petani Cabai Belitung Timur, dan Poktan Dukong Jaya Belitung yang telah memasuki masa panen.

Faturachman berharap, panen yang dilakukan kelompok tani mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menekan laju inflasi.

Saat ini harga cabai di pasaran cenderung mengalami kenaikan yang mencapai Rp 103.150 per kilogram.

Pihaknya menyambut baik upaya pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam meningkatkan produksi cabai lokal, di tengah tren kenaikan harga.

"Ini merupakan salah satu kabupaten yang menjadi sentra hortikultura dan memiliki peran strategis sebagai pemasok terdekat dengan Kota Pangkalpinang yang inflasi," ujar Faturachman.

Wakil Bupati Bangka Tengah Era Susanto mengatakan dukungan terhadap program pengendalian inflasi.

Baca juga: Generasi Muda Kunci Ketahanan Pangan, tapi Pemuda Berbondong-bondong Tinggalkan Pertanian

Ia juga berjanji mengarahkan pemetaan pengembangan komoditas unggulan di setiap desa di Bangka Tengah.

"Kemandirian pangan ada di desa-desa yang sekaligus menjadi sumber ekonomi masyarakat," ujar Era.

Pada hari yang sama, dilakukan juga panen ikan air tawar Pokdakan Pinang Raya, Kabupaten Bangka Tengah.

Pokdakan Pinang Raya merupakan kelompok yang mendapat dukungan Bank Indonesia dalam pengolahan pakan mandiri dan pembibitan.

Kelompok ini telah mendapatkan Sertifikat Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB) dan Sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dari Kemenkomarves.

Mereka telah 15 tahun membudidayakan berbagai jenis ikan air tawar antara lain nila, gurame, bawal, patin, dan lele.

Baca juga: Air Virtual dalam Peta Ketahanan Pangan

Dukungan Bank Indonesia terhadap budidaya ikan air tawar diharapkan dapat meningkatkan subtitusi konsumsi masyarakat dari ikan air laut ke ikan air tawar.

Secara historis, ikan air laut selama ini kerap menjadi salah satu penyumbang inflasi Bangka Belitung. Total ikan yang dipanen pada Kamis(7/12/2023) sebanyak 1.7 ton yang terdiri dari 1.2 ton ikan nila dan 0.5 ton ikan bawal. Bangka Tengah merupakan produsen ikan air tawar.

Bank Indonesia dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berharap angka inflasi tahun 2023 tetap berada dalam sasaran target nasional yaitu sebesar 3+1 persen.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau