Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sokong Ekspor Nasional, Penyulingan Pohon Sapu-sapu Bangka Diresmikan

Kompas.com - 22/12/2023, 15:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Sebuah pabrik penyulingan minyak atsiri yang berbahan pohon sapu-sapu diresmikan di Desa Mapur, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (21/12/2023).

Saat ini, bahan baku pohon sapu-sapu tumbuh liar di Bangka Belitung dan sejak lama telah digunakan masyarakat sebagai minyak angin dan pengusir nyamuk.

Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Safrizal ZA mengatakan, tempat penyulingan minyak atsiri sangat bermanfaat untuk memberdayakan potensi ekonomi daerah.

Selama ini, masyarakat mengolah pohon sapu-sapu secara tradisional sehingga dampak ekonominya belum dirasakan.

"Ini merupakan kolaborasi perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mineral dengan industri kecil dan masyarakat desa. Kolaborasi ini berhasil menghasilkan minyak atsiri sebagai bahan baku lanjutan, bisa menjadi minyak obat gosok," kata Safrizal.

Baca juga: 10 Pohon dengan Kemampuan Serap Karbon Dioksida Tertinggi

Safrizal berharap, penelitian minyak atsiri dari tanaman sapu-sapu tidak berhenti dalam satu turunan saja. Untuk itu perlu diteliti lebih lanjut agar unsur lainnya bisa dipisahkan menjadi bahan kosmetik.

Produk ini bisa menjadi oleh-oleh atau souvenir khas dari Bangka Belitung, yang kemasannya akan dibantu menjadi lebih menarik.

"Khasiat minyak ini juga bisa menjadi salah satu selling point bagi masyarakat, dan nanti skalanya semakin lama semakin meluas, dan bisa menjadi contoh kemitraan yang produktif antara perusahaan tambang dan sektor lain di masyarakat," ujar Safrizal.

Ia juga mengingatkan semua pihak akan pentingnya tanggung jawab sebagai pelaku industri dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kelestarian alam.

"Dalam mengembangkan potensi minyak atsiri sapu-sapu, mari kita tetap mematuhi prinsip-prinsip pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan cara ini, kita dapat menjaga keberlangsungan sumber daya alam yang kita manfaatkan serta melindungi keindahan alam Kepulauan Bangka Belitung untuk generasi mendatang," tutur dia.

Pemerintah daerah kini mendorong penanaman pohon sapu-sapu lebih masif di lahan bekas tambang. Satu ton pohon sapu-sapu meliputi ranting hingga daun diperkirakan mampu menghasilkan 10 liter minyak yang nilai jualnya ditaksir Rp 3 juta atau Rp 300.000 per liter.

Saat ini tercatat pohon sapu-sapu menjadi salah satu bahan pembuatan minyak atsiri sebagai esensial oil dengan pangsa ekspor mencapai Rp 10 triliun per tahun.

Indonesia sendiri menjadi tiga besar dunia sebagai pemasok bersama India dan China.

"Semoga tempat penyulingan minyak atsiri ini tidak hanya menjadi pusat produksi unggulan tetapi juga menjadi pusat inovasi dan penelitian untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, kita dapat mencapai tujuan bersama," pungkas Safrizal.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Copot Segel di Pabrik Cikande, KLH Nyatakan Lokasi 'Clear and Clean'
Copot Segel di Pabrik Cikande, KLH Nyatakan Lokasi "Clear and Clean"
Pemerintah
Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
BUMN
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Pemerintah
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
LSM/Figur
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemerintah
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
LSM/Figur
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Pemerintah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Pemerintah
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Swasta
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
LSM/Figur
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
LSM/Figur
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Pemerintah
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Pemerintah
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau