Ketiga, tuntutan keberlanjutan dan transparansi, mulai dari pertumbuhan biji kopi hingga dampak pemanggangannya terhadap jejak karbon yang dihasilkan.
Untuk menjawab tuntutan masa depan tersebut, Berto Coffee Roaster memadukan harmonisasi antara teknik yang telah lama digunakan dan inovasi modern dengan pemanfaatan teknologi automasi berbasis software milik Schneider Electric, mulai dari panel kontrol, solusi EcoStruxure Machine, hingga Augmented Operator Advisor.
Dengan penambahan berbagai fitur teknologi itu, Berto Coffee Roaster menawarkan keunggulan kompetitif untuk menjalankan bisnis, mulai dari kontrol penuh terhadap mesin sangrai kopi, fleksibilitas dalam mengatur kebutuhan penyangraian, hingga efisiensi energi dan dapat mengurangi emisi karbon.
Hal tersebut memungkinkan kustomer dapat lebih memaksimalkan potensi bisnis dengan tetap menjalankan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan masyarakat.
“Pemilih usaha kopi dapat mengurangi waktu perawatan hingga 50 persen dan menghemat biaya perawatan mesin hingga 20 persen,” jelas Marcel.
Di sisi lain, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, Berto Coffee Roaster merupakan pembuktian bahwa pemanfaatan teknologi digital dan automasi dapat membantu industri kecil menengah meningkatkan nilai jual produknya dan mengikuti perkembangan kebutuhan konsumen akan aspek keberlanjutan.
“Kepemimpian dan inisiatif Berto menunjukkan bagaimana setiap pelaku bisnis dapat menjadi impact makers untuk kustomer, lingkungan, dan masyarakat. Mereka adalah bagian dari green heroes for life,” kata Roberto.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya