JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana guna menunjang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui pembangunan dan perbaikan pasar di berbagai wilayah di Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan/rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh).
“Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” ujar Basuki.
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti menambahkan, sejak tahun 2015 hingga 2023 tercatat 29 pasar telah dibangun, dan akan dilanjutkan pada tahun 2024 sebanyak 31 pasar.
Baca juga: Perluas Pasar Industri Kecil, Pemerintah Genjot Sertifikasi TKDN
"Pada TA 2023, salah satu pasar yang telah selesai dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah Pasar Mardika Maluku," kata Diana.
Pasar ini mulai dibangun pada Desember 2021 dan selesai pada Juni 2023 dengan nilai kontrak Rp134 miliar. Konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya Bangunan Gedung.
Dibangun di atas lahan seluas 8.196 meter persegi, Pasar mardika Maluku menjulang empat lantai dengan pembagian lantai 1 sebagai zona basah dan kering untuk pedagang sayur, buah dan daging serta ikan.
Lantai 2 sebagai zona kering untuk pedagang sayur buah dan makanan siap saji, dan lantai 3 sebagai kios pakaian serta elektronik, dan lantai 4 untuk pedagang elektronik.
Kepala BPPW Maluku Reza Rizka Pratama mengatakan, pembangunan Pasar Mardika merujuk pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang bangunan gedung hijau.
“Dengan sejumlah fasilitas canggih yang ada, Pasar Mardika nantinya akan menjadi Pasar Rakyat Modern pertama yang bisa menjadi ikon baru Kota Ambon dan diharapkan bisa dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di
Provinsi Maluku.” ucap Reza.
Dikatakan Reza, dengan telah selesainya konstruksi, saat ini aset Pasar Mardika telah diserahterimakan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku untuk pengelolaan.
Pasar Mardika pertama kali dibangun pada tahun 1988 dan setelah kerusuhan yang terjadi 1999, Pemerintah Kota Ambon sempat merekonstruksi bangunan Pasar Mardika pada tahun 2005.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya