KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat kenaikan jumlah kasus pengaduan kekerasan terhadap anak.
Pada 2023, jumlah kasus pengaduan kekerasan terhadap anak yang diterima Komnas PA naik 30 persen dibandingkan 2022.
Pjs Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah mengatakan, sepanjang 2023 pihaknya menerima 3.547 kasus pengaduan hak anak.
Baca juga: Kekerasan Seksual Perempuan Naik, Banyak yang Tidak Berani Lapor
"Dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini mengalami kenaikan 30 persen," kata Lia dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun Komnas PA Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Dari jumlah tersebut, tercatat kekerasan fisik sebanyak 958 kasus (27 persen), kekerasan psikis ada 674 kasus (19 persen), dan kekerasan seksual sejumlah 1.915 kasus (54 persen).
Pihaknya juga mencatat bahwa terdapat 213 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh keluarga dari korban.
"Beberapa latar belakang kasus kekerasan seksual diantaranya karena menonton video porno," kata Lia, sebagaimana dilansir Antara.
Baca juga: Pembela HAM Kerap Dapat Ancaman dan Kekerasan
Komnas PA juga mendata sepanjang 2023, korban kasus perundungan ada sebanyak 16.720 anak, korban pornografi sebanyak 10.314 anak, anak yang memiliki konten pornografi sebanyak 9.721 anak.
"Dampak dari perilaku bullying atau perundungan, banyak anak yang akhirnya tidak percaya diri, tidak mau bersosialisasi, tidak mau pergi ke sekolah, mengalami depresi, sampai melakukan bunuh diri," katanya.
Di satu sisi, sambung Lia, kecanduan gadget dan pornografi pada anak mengakibatkan banyak anak yang menarik diri, tertutup, sulit berkonsentrasi, dan ada anak yang sampai mengalami gangguan jiwa.
Lia menambahkan kasus-kasus kekerasan terhadap anak kerap terjadi di lingkungan terdekat anak, yakni di rumah, sekolah, dan lingkungan sosial anak.
Baca juga: Cegah Kekerasan Berbasis Gender, Masyarakat Diminta Peka Lingkungan Sekitar
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya