Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun mendatang, produk-produk organik dan mengusung isu keberlanjutan akan menjadi komoditas yang diincar oleh pasar luar negeri.

Oleh karenanya, Indonesia harus peka untuk menangkap potensi tersebut.

Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Fixy mengatakan, masyarakat dunia mulai memiliki perhatian lebih terhadap isu keberlanjutan.

Baca juga: Petani Bali Manfaatkan Eco Enzyme untuk Pertanian Organik, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan

Perhatian tersebut termasuk meliputi produk-produk organik, yang bisa didaur ulang, hingga penggunaan material yang tidak merusak lingkungan.

"Sektor apa yang potensial di 2024? (jawabannya) sektor organik," ujar Fixy dalam webinar "Export Outlook 2024", di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

"Ke depan isu sustainable (keberlanjutan), green economy (ekonomi hijau), lingkungan akan menjadi isu yang sangat penting bagi dunia internasional," tuturnya, sebagaimana dilansir Antara.

Isu keberlanjutan, ekonomi hijau hingga ekonomi sirkular akan menjadi pembahasan yang paling banyak diperbincangkan dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Djarum Paparkan Inisiatif Pengolahan Sampah Organik di COP28

Fixy menilai, para calon eksportir harus mulai peka terhadap permasalahan tersebut sehingga bisa menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan isu keberlanjutan.

"Jadi concern (perhatian) terhadap green economy, ekonomi sirkular harus ada di dalam kepala kita masing-masing, kalau tidak nanti tidak bisa ekspor lagi. Eropa itu 2024 sudah sirkular ekonomi," ucap Fixy

Produk organik Indonesia disebut memiliki pangsa pasar yang baik di luar negeri meski belum terlalu signifikan. Swiss disebut menjadi negara potensial untuk pengembangan ekspor produk organik.

Berdasarkan lembaga riset pertanian Swiss (FiBL) pada 2020, konsumsi produk organik masyarakat Swiss berada di urutan kedua tertinggi di dunia dengan nilai sekitar 382,4 dollar AS per tahun per orang.

Baca juga: Iriana Ajak Masyarakat Kelola Sampah Organik Jadi Kompos

Pertumbuhan konsumsi produk organik di Swiss mencapai hampir 20 persen dengan nilai 4,4 miliar dollar AS pada 2020.

Fixy mengatakan, data tersebut bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor di bidang produk organik untuk wilayah Eropa.

Namun, juga harus diperhatikan untuk standardisasi dan kualitas dari produk yang ingin diekspor.

Menurut Fixy, apabila setiap produk dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah mampu memenuhi kriteria, maka akan lebih mudah untuk melakukan ekspor.

"Yang penting sebenarnya bukan kita sudah bisa ekspor tapi kita bisa sustainable enggak dengan ekspor kita. Maka banyak yang harus dibenahi sebelum masuk pasar ekspor seperti sistem managemen pembiayaan dan produksi," papar Fixy.

Baca juga: Mengolah Sampah Organik Jadi Biogas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau