Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2024, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam mewujudkan kemajuan ekonomi dan kesejahteraan sosial, Visi 2051 menjadi pendorong utama akselerasi Gorontalo sebagai Kota Agropolitan.

Visi ini merupakan upaya kolektif bersama masyarakat Gorontalo yang dicetuskan oleh Rachmat Gobel selaku Chairman & Shareholder Gobel Group pada tahun 2021 silam.

Melalui visi tersebut, Rachmat menyampaikan cetak biru dan peta jalan pembangunan Gorontalo yang telah didiskusikan bersama berbagai elemen masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Gorontalo.

Pembangunan tersebut akan membuka pintu menuju transformasi signifikan, dengan fokus utama terletak pada pembangunan Pelabuhan Internasional Anggrek dan Kawasan Industri Anggrek sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, yang akan menjadi dua lokomotif utama mewujudkan visi Kota Agropolitan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan ekonomi Gorontalo sebesar 4,09 persen masih di bawah pertumbuhan ekonomi di kawasan Sulawesi, Lampung, dan Papua yang mencapai 6,79 persen (yoy), serta di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen (yoy).

Baca juga: Kelola Kawasan Konservasi, Masyarakat Adat di Papua Dilatih soal Pendanaan

Berdasarkan informasi tersebut, tak mengherankan jika Gorontalo masih memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tertinggal jauh.

Menurut data BPS, pada tahun 2019, IPM Gorontalo berada di tingkat 68,49, menempatkannya pada peringkat 28 dari 34 provinsi di Indonesia, sebagai salah satu yang paling rendah. UNtuk itu, perlu upaya pengembangan yang lebih terfokus di daerah Gorontalo.

Rachmat menekankan, untuk mengatasi tantangan ini, Visi 2051 hadir menawarkan harapan yang menggambarkan Gorontalo sebagai pusat ekonomi yang tumbuh pesat dengan konsep Kota Agropolitan.

"Fokus kami adalah melalui pembangunan yang lebih terfokus pada tiga sektor krusial: pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan sebagai pilar pertama, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pilar kedua, dan sektor pangan serta herbal sebagai pilar ketiga," papar Rachmat dalam keterangan tertulis, Senin (22/1/2024).

Visi tersebut juga bertujuan menjadikan Gorontalo dari provinsi termiskin ke-5 menjadi provinsi termakmur ke-5 di Indonesia.

Dengan pendekatan ini, Rachmat berharap dapat mengintegrasikan sektor pertanian dan perikanan, sebagai mata pencarian utama masyarakat Gorontalo, dengan industri nasional dan pasar ekspor global.

Baca juga: Kawasan Afirmasi dan Pulau Kecil Dikembangkan Kejar Moderinsasi

Dampak positif yang diharapkan adalah penciptaan 100.000 lapangan kerja dari hulu hingga hilir, memberikan kehidupan baru bagi Gorontalo.

Wilayah Kawasan Industri Anggrek diproyeksikan akan menjadi pusat pengolahan dan kemasan untuk produk pertanian dan perikanan yang akan diekspor ke berbagai negara di kawasan Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan.

Proyek ini diharapkan akan meningkatkan nilai investasi lebih dari Rp 835 triliun, menggerakkan 140.000 TEUs logistik, memperkuat industri di luar Pulau Jawa.

Gorontalo menyambut kehadiran dua lokomotif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu, Pelabuhan Internasional Anggrek dan Kawasan Industri Anggrek oleh PT Anggrek Gorontalo Terminal International (AGIT) sebagai pengelola Pelabuhan Anggrek dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Menurut Sekretaris Daerah Kota Gorontalo Suleman Lakoro, ini merupakan tonggak pembangunan ekonomi di Gorontalo.

"Tidak hanya membuka peluang lapangan pekerjaan yang luas, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, sejalan dengan kebutuhan industri yang berkembang," kata Suleman.

Baca juga: Rehabilitasi Kawasan Pesisir Utara, MRT Jakarta Tanam 200.000 Mangrove hingga 2030

Selain Pelabuhan Internasional Anggrek yang meningkatkan konektivitas Provinsi Gorontalo ke Kawasan Asia Timur, kehadiran Kawasan Industri Anggrek membawa harapan besar bagi Provinsi Gorontalo untuk menjadi kota agropolitan sebagai pusat lumbung pangan dan penopang perekonomian di Indonesia Timur.

Pembangunan Kawasan Industri Anggrek akan difokuskan pada sektor pengolahan pangan, termasuk perikanan dan agrikultur.

Pemilihan fokus ini didasarkan pada potensi kawasan ini dalam agribisnis, mencakup produksi jagung, cokelat, kelapa, dan perikanan, beserta pengembangan produk turunannya, sebagai faktor kunci yang dapat ditingkatkan.

UNtuk diketahui, PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) adalah perusahaan resmi yang ditunjuk untuk proyek Pengelolaan Pelabuhan Anggrek dengan skema pendanaan kreatif non APBN melalui skema KPBU.

PT AGIT merupakan perusahaan konsorsium yang terdiri dari PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero).

Melalui semangat kolektivitas, kehadiran Pelabuhan Anggrek diharapkan dapat meningkatkan konektivitas logistik dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Gorontalo dan wilayah sekitarnya, juga meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau