KOMPAS.com – Sebanyak 39 pekerja sosial dari pendamping forum anak, karang taruna, dan pengurus ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Jakarta mendapat pelatihan pendampingan remaja.
Pelatihan tersebut digelar oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerja sama dengan Dinas Sosial Jakarta dalam proyek Social Rehabilitation Support for Vulnerable Youth in Jakarta (STARLET) selama 14 bulan sejak Desember 2022.
Proyek STARLET bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan ketahanan diri ratusan remaja dan pemuda rentan melalui pendampingan serta perbaikan layanan panti kesejahteraan sosial.
Baca juga: Punya Potensi Besar, Desa Wisata di Gorontalo Ikuti Pelatihan Pemasaran
Pelatihan tersebut menggunakan Modul Lifeskill yang dikembangkan WVI bersama para pakar, utamanya psikolog.
Terdapat 13 topik di dalam modul ini yang menyasar pemberdayaan personal seperti berkomunikasi secara efektif, kemampuan belajar seperti berpikir kritis dan kreatif, employability seperti disiplin dan wirausaha, serta active citizen seperti berempati.
Semua topik dibuat untuk melengkapi kecakapan dasar hidup agar membantu perkembangan remaja dan pemuda secara holistik.
Penyuluh Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Amalia mengatakan, beberapa materi yang dia dapatkan bakal diaplikasikan untuk pelaksanaan penyuluhan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) penerima manfaat di Unit Informasi dan Layanan Sosial (UILS) Kecamatan Kemayoran.
Baca juga: RI Diusulkan Jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik
Sementara itu, Project Manager STARLET WVI Niken Puspita menyampaikan, pihaknya melatih pekerja sosial untuk diteruskan kepada remaja dan pemuda dampingan mereka.
“Harapannya, para remaja dan pemuda tersebut semakin terampil dan cakap dalam menjawab tantangan kehidupan yang semakin kompleks,” kata Niken dalam siarang pers yang diterima Kompas.com, Senin (4/3/2024).
Dia menambahkan, modul tersebut mengajarkan pengenalan, manajemen diri, kesiapan memasuki dunia kerja, dan menjadi menjadi warga negara yang berperan aktif serta bertanggung jawab.
Seorang peserta dari sentra yang difasilitasi Kementerian Sosial Sugiyo menuturkan, modul tersebut sangat bermanfaat bagi remaja karena mereka harus tahu perkembangan teknologi untuk mencegah hal-hal negatif.
Baca juga: Gelar Pelatihan Nutrisi, Musim Mas Jangkau Lebih Banyak Perempuan di Perkebunan
“Remaja harus sering diajak musyawarah, dan pentingnya sosialisasi tentang kenakalan remaja dan dampaknya, tentang pergaulan bebas dan pemakaian obat-obatan terlarang,” kata Sugiyo.
Setelah rangkaian pelatihan selesai, WVI juga melibatkan para pekerja sosial tersebut dalam pengembagan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) agar penerapannya lebih kontekstual.
RPP akan dilaksanakan di salah satu panti sosial di Jakarta yang menjadi percontohan Proyek STARLET.
Sebanyak 63 RPP telah dikembangkan dan siap diimplementasikan oleh fasilitator yang akan meneruskan kepada seluruh remaja dan pemuda di panti.
Baca juga: Musim Mas dan Bunge Kerjasama Pelatihan PPL Perdana di Kalimantan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya