JAKARTA, KOMPAS.com – Musim Mas Group mengawali tahun 2024 dengan menyelesaikan sesi Training-of-Trainers (ToT) Kader Pelatihan Nutrisi dan Kesehatan, Women Smallholders Program.
Pelatihan ini ditujukan bagi petani perempuan dan istri petani yang telah mengikuti Women Smallholders Program pada pelatihan Nutrisi dan Kesehatan Keluarga, untuk menjadi pelatih bagi komunitasnya.
Program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan taraf hidup petani swadaya kelapa sawit.
Sesi pelatihan yang diselenggarakan pada 9-11 Januari 2024 di Pekanbaru, Riau, ini diikuti oleh 30 peserta terpilih dari Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu.
Selain kesediaan peserta untuk menjadi kader pelatih Women Smallholders Program, mereka juga dipilih berdasarkan keaktifan saat mengikuti pelatihan, yang diukur dari perubahan kesehatan (sebelum dan sesudah pelatihan), serta komitmen untuk menerapkan pola hidup sehat pada diri sendiri dan keluarga setelah pelatihan berakhir.
Baca juga: Musim Mas dan Bunge Kerjasama Pelatihan PPL Perdana di Kalimantan
Para kader ini dipersiapkan untuk dapat memberikan pelatihan bagi petani perempuan dan istri petani lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit binaan, serta perkumpulan perempuan setempat, dengan pendampingan dari tim lapangan perusahaan.
Project Leader Women Smallholders Program Musim Mas Linda Wati mengatakan, peran perempuan di perkebunan, khususnya kelapa sawit, sangat penting.
Selain pekerjaan domestik, seperti memastikan aktivitas dalam rumah tangga berjalan dengan baik, serta memenuhi semua kebutuhan keluarganya, mereka juga membantu pekerjaan dalam pengelolaan kebun, serta melakukan fungsi sosial di masyarakat melalui kegiatan setempat.
“Setelah memberikan pelatihan kepada lebih dari 500 petani perempuan dan istri petani pada tahap awal Women Smallholders Program tahun lalu, kami ingin menjadikan ini sebagai program yang berkelanjutan dan berdampak lebih luas," ujar Linda.
Melalui Training for Trainers, para kader dibekali pelatihan menjadi agen perubahan di dalam komunitasnya, terutama dalam mempengaruhi, mengubah, dan menanamkan perilaku sehat terkait nutrisi, gizi balita dan kesehatan keluarga.
Hasil nyata yang dirasakan para kader pelatih setelah menerapkan pola hidup sehat yang mereka pelajari, menjadi motivasi untuk bisa berbagi dengan perempuan lainnya di komunitas mereka.
Salah seorang kader dari Kabupaten Pelalawan, Riza, mengatakan dengan mengikuti program pelatihan nutrisi dan kesehatan keluarga, dia dapat melakukan perubahan yang lebih baik di dalam keluarga.
"Mulai dari mengatur pola makan yang baik sehingga berat saya badan turun dan hasil pemeriksaan Kesehatan diri saya membaik. Bahkan saya dapat membantu suami untuk mengurangi kebiasaan merokoknya,” tutur Rizka.
Pengalaman serupa juga diungkapkan oleh kader pelatih dari Kabupaten Rokan Hulu Luthfia yang mengungkapkan manfaat program pelatihan nutrisi dan kesehatan keluarga.
Diakuinya, manfaat tidak didapatkan secara instan, namun saya melakukan apa yang diajarkan secara konsisten. Karena itu, Luthfia bangga dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang telah saya dapatkan, melalui peran sebagai kader, sehingga mereka juga bisa menerapkan pola hidup sehat.
”Setelah mengikuti dan konsisten menerapkan program pelatihan, penurunan berat badan yang dialaminya membuat ia merasa lebih sehat, segar, dan tidak mudah lelah," cetusnya.
Pelatihan untuk para kader yang berlangsung selama tiga hari ini diberikan oleh dua akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Fotarisman Zaluchu yang memberikan metode pelatihan dan penggunaan alat peraga yang efektif dalam melakukan pelatihan.
Sedangkan Putri C. Eyanoer memberikan pendalaman materi terkait nutrisi dan kesehatan keluarga. Para kader juga mendapatkan perlengkapan pendukung pelatihan, seperti alat peraga, permainan, serta modul dan kalender kesehatan untuk memantau pola hidup sehat yang akan diterapkan peserta pelatihan mereka nanti.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya