Timotius berharap, 177 desa/kelurahan yang dicanangkan menjadi Kampung KB bisa memberikan kontribusi nyata.
Kontribusi tersebut antara lain zero prevalensi stunting di mana keluarga mempunyai pemahaman yang baik mengenai gizi anak dan keluarga.
“Kampung Keluarga Berkualitas di mana semua pembangunan dimusyawarahkan, direncanakan dengan baik secara sinergi, sehingga masyarakat mendapatkan semua pelayanan yang dibutuhkan,” papar Eka.
Menurut Timothius, untuk memperkuat keberadaannya, dukungan lintas sektor dalam penyelenggaraan Kampung KB sangat dibutuhkan.
Harapannya, pada 2024 semua desa/kelurahan di Indonesia bisa menjadi Kampung Keluarga Berkualitas.
Adapun Keluarga berkualitas salah satunya ditandai dengan kebahagiaan.
“Indeks nilai kebahagiaan (iBangga) Kabupaten Karanganyar sangat tinggi. Ini berarti masyarakat Karanganyar sudah sangat bahagia,” lanjut Eka.
Ia juga menilai bahwa Kampung KB tidak bisa dibangun melalui dominasi peran salah satu pihak saja.
“Tadi disampaikan, stakeholder terkait harus bahu-membahu membangun Kampung Keluarga Berkualitas," ujar Eka.
Baca juga: Hari Anak Nasional, Kadis Dalduk KB Kota Palopo Ajak Lebih Peduli Persoalan Anak
Untuk itu, kata Timothius, telah dilakukan penandatanganan komitmen bersama instansi-instansi yang terkait, untuk menyamakan langkah membangun bersama kampung keluarga berkualitas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Karanganyar, Rusmanto, menyebut Kampung KB diharapkan mampu mengubah perilaku masyarakat melalui edukasi dan juga peningkatan cakupan serta layanan rujukan keluarga.
Di antaranya dalam hal layanan kesehatan, pencegahan stunting, perlindungan sosial, dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
“Jadi, di dalam Kampung KB terdapat kegiatan–kegiatan pemberdayaan dengan menyesuaikan potensi wilayah masing-masing,” ujar Rusmanto.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya