Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imunisasi Selamatkan Hingga 5 Juta Nyawa dari Penyakit Berbahaya

Kompas.com - 20/03/2024, 07:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Hartono Gunadi menyebut, tiap tahunnya imunisasi sudah menyelamatkan sekitar 3,5 hingga 5 juta nyawa dari penyakit berbahaya, seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak.

"Oleh karena itu, imunisasi menjadi hak anak di seluruh dunia," ujar Hartono dalam konferensi pers Pekan Imunisasi Sedunia dari Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin (18/3/2024). 

Baca juga: Kemenkes dan Organisasi Riset ASEAN Resmi Kerja Sama Kesehatan

Vaksin dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang membawa komplikasi.

Salah satu contohnya yaitu campak. Campak menyebar lewat udara, dan satu anak dapat menginfeksi 12 hingga 18 orang lainnya.

Adapun komplikasi dari campak adalah pneumonia, diare, encephalitis atau radang otak, kebutaan, bahkan infeksi telinga.

"Nah, komplikasi tadi diare dan pneumonia. Keduanya itu merupakan penyebab kematian bayi. Ini merupakan hal yang bisa kita cegah dengan imunisasi," kata Hartono, dikutip dari Antara, Selasa (19/3/2024). 

Adapun komplikasi radang otak adalah gangguan kognitif yang dapat membuat anak kesulitan belajar, lemah, lumpuh, epilepsi, bahkan hidrosefalus.

Pentingnya imunisasi

Dalam kesempatan itu, dia menyebukan, ada lebih dari 1,8 juta anak Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi, sehingga perlu dilakukan imunisasi kejar.

Menurut Hartono, imunisasi perlu diberikan secara lengkap. Bila pernah mendapatkan imunisasi satu kali, dapat dilanjutkan dengan imunisasi lainnya sesuai dengan jadwal imunisasi yang ideal.

"Kemudian mungkin diperlukan suntikan ganda. Suntikan ganda adalah pemberian suntikan beberapa kali, lebih dari satu kali pada saat perkunjungan. Suntikan ini terbukti aman, efektif, dan efisien," tuturnya.

Baca juga: Tak Hanya Kesehatan, Puntung Rokok Juga Merusak Lingkungan

Menurut laman Kementerian Kesehatan, imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Sehingga, bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut, tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Sebagai informasi, Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi atau PD3I merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Untuk penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain adalah Cacar, Campak, Polio, Hepatitis B, Hepatitis A, Influenza, Haemophilus.

Sementara itu, penyakit yang disebabkan oleh bakteri, misalnya Pertusis, Difteri, Tetanus, dan  Tuberkulosis.

Penyakit berbahaya lainnya

Contoh penyakit lain yang diberikan Hartono adalah difteri, di mana terdapat 103 kejadian luar biasa (KLB) di 19 provinsi pada 2023.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

LSM/Figur
Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

LSM/Figur
Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program 'AKSI' di Banjarnegara Jateng

Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program "AKSI" di Banjarnegara Jateng

BUMN
Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

LSM/Figur
Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Pemerintah
BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

Pemerintah
Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

LSM/Figur
Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Pemerintah
Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau