Suriani mmengatakan, strategi pengendalian dapat dilakukan secara preventif yang dilakukan sebelum adanya serang penyakit terlihat.
Baca juga: Manfaat Teknologi Penginderaan Jauh, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Sedangkan strategi kuratif yang dilakukan adalah segera mengintervensi setelah adanya serangan penyakit tersebut.
Menurutnya, pengendalian secara genetik dapat dilakukan menggunakan varietas tahan organisme pengganggu tanaman.
Ada pula pengendalian secara kultur teknik dengan mengurangi kesesuaian ekosistem, mengganggu kontinuitas penyediaan keperluan hidup organisme pengganggu tanaman, mengalihkan populasi organisme pengganggu tanaman, dan mengurangi dampak kerusakan tanaman.
Selain itu, pengendalian secara hayati dan pengendalian secara kimiawi juga bisa dilakukan untuk mengurangi dampak kerusakan akibat patogen tular tanah.
Baca juga: 45 Juta Anak Afrika Rawan Pangan karena Perubahan Iklim
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya