"Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tercepat dalam berprogres menuju UHC. Karena itulah, sudah banyak negara yang tertarik untuk mempelajari bagaimana Indonesia melalui BPJS Kesehatan mengelola Program JKN sehingga dapat mencapai predikat UHC dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun," jelas Ghufron.
Strategi BPJS Kesehatan tidak hanya sampai di sana. Melalui transformasi digital, BPJS Kesehatan juga melakukan langkah-langkah inovatif dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan.
Baca juga: 5 Dampak Buruk Petasan Terhadap Lingkungan dan Kesehatan
Berbagai inovasi berbasis digital turut dihadirkan melalui Aplikasi Mobile JKN yang memungkinkan peserta bisa mengakses informasi dan layanan kesehatan dengan lebih efisien dan efektif.
Saat ini fitur dalam aplikasi Mobile JKN sudah dapat mengakomodasi segala kebutuhan peserta.
Peserta JKN tidak perlu antre di fasilitas kesehatan karena hal tersebut dapat dilakukan di manapun dan kapanpun melalui fitur antrean online.
"Bahkan ada juga i-Care JKN yang dapat memfasilitasi peserta JKN dan dokter untuk mengakses riwayat kunjungan peserta JKN dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, sehingga peserta tersebut dapat dilayani lebih cepat dan tepat oleh dokter," pungkas Ghufron.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya