Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Berbagai wilayah melarang menyalakan petasan. Pasalnya, menyalakan petasan tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan bersama.

Contohnya, Polresta Yogyakarta bahkan bakal menindak masyarakat yang nekat menyalakan petasan menjelang Lebaran.

Sebelumnya, Polda Jawa Tengah (Jateng) meminta warga tak menyalakan dan mengedarkan petasan saat Ramadhan 2024.

Baca juga: Kurangi Sampah Lebaran, Akademisi Ajak Shalat Id Tanpa Koran

Entah sejak kapan, petasan kerap dimanfaatkan sejumlah orang untuk menyemarakkan Lebaran.

Padahal, menyalakan petasan menimbulkan dampak buruk seperti polusi suara dan sampah yang mencemari lingkungan.

Karena banyaknya dampak buruk tersebut, akan lebih baik bila kita menghindari petasan saat Lebaran.

Dilansir dari berbagai sumber, ini sederet dampak buruk petasan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Baca juga: Mudik Lebaran Bisa Pakai Aplikasi BNPB untuk Pantau Risiko Bencana

1. Menimbulkan polusi suara

Petasan yang meletus menimbulkan suara keras yang mengganggu dan memekakkan telinga. Semakin besar ukurannya, semakin keras pula suaranya.

Suara keras yang memekakkan telinga dapat membahayakan orang-orang yang mengidap penyakit kronis seperti jantung.

Bayi yang baru lahir juga memiliki risiko terhadap suara ledakan petasan.

2. Menimbulkan sampah

Ketika petasan meletus, komponen pembungkusnya turut hancur dan berserakan ke mana-mana.

Selain itu, komponen lainnya turut hancur hingga menimbulkan sampah yang tentu tidak kita inginkan.

Zat-zat kimia yang terdapat pada petasan seperti sulfur dioksida, karbon monoksida, karbon dioksida, hingga logam berat dapat mencemari udara dan air.

Munculnya sampah dari petasan tentu berkebalikan dengan semangat untuk mengurangi limbah dari diri sendiri.

Baca juga: Jelang Arus Mudik Lebaran, BMKG Siap Terapkan Modifikasi Cuaca

3. Berisiko terkena luka bakar

Menyalakan petasan bisa meningkatkan risiko terkena luka bakar, khususnya pada area jari, tangan, dan kaki.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau