Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Japan Water Forum Hadir di WWF ke-10, Solusi Masalah Air Dunia

Kompas.com - 16/05/2024, 09:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.comJepang melalui Japan Water Forum akan menghadirkan stan pameran bertajuk ‘Japan Pavilion’ dalam The World Water Forum (WWF) ke-10, yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024. 

Adapun pameran ‘Japan Pavilion’ akan dibuka mulai 20-25 Mei 2024 dengan menampilkan kurang lebih 40 peserta pameran yang terdiri dari pemerintah Jepang, kementerian, organisasi, dan perusahaan swasta.

"Dengan mengambil Tema 'Sound Water Cycle: Leading to Shared Prosperity' atau Siklus Air yang Sehat untuk Kemakmuran Bersama," ujar Direktur Japan Water Forum, Fukuda, dalam keterangannya, Rabu (15/5/2024). 

Baca juga: Air, Kekeringan, dan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Direktur Japan Water Forum yang mengelola Japan Pavilion ini menyatakan bahwa pihaknya sangat senang dan antusias dapat hadir pada konferensi bergengsi tersebut.

Apalagi, jumlah peserta pameran di Japan Pavilion tahun ini merupakan yang terbanyak sejak World Water Forum ke-4.

"Japan Pavilion menjadi sebuah kemitraan perusahaan negeri dan swasta Jepang untuk menyebarluaskan informasi tentang teknologi air, pengalaman, dan budaya air Jepang. Karena itu kami sangat menantikan pameran di Indonesia kali ini," ujar Fukuda.

Kontribusi cari solusi masalah air dunia

Lebih lanjut, kata dia, Japan Pavilion mengusung ‘Water for All, Water by All’ sebagai salah satu konsepnya.

"Di dunia yang mengalami perubahan iklim ini, Jepang percaya bahwa penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam memelihara dan memulihkan siklus air yang sehat," ujar dia. 

Baca juga: WWF di Bali Jadi Momentum Dorong Pengelolaan Air Dunia Adil dan Merata

Fukuda berharap, acara tersebut juga dapat berfungsi sebagai forum pertukaran antara beragam peserta lintas generasi, seperti menyelenggarakan JAPAN NIGHT serta menyediakan tempat kegiatan untuk generasi muda yang akan memainkan peran utama di masa depan.

"Melalui kegiatan ini, kami akan berkontribusi dalam memecahkan masalah air di dunia dan mencapai pembangunan internasional seperti Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," tambahnya. 

Sebagai informasi, pameran Japan Pavilion mencakup pameran tetap, pemutaran video, area presentasi acara, serta spot foto dan acara pertukaran budaya yang memberikan kesempatan pengunjung untuk merasakan budaya air Jepang.

Pameran ini dibagi menjadi lima segmen yaitu Water Prosperity, Climate & Nature, Disaster Resilience, Cooperation & Sustainability, serta Innovation. Pengunjung dapat berinteraksi sesuai dengan bidang yang diminati.

Adapun di Japan Pavilion, semua pihak yang terlibat bekerja sama di bawah bendera Kenzen’na Mizujunkan (Sound Water Cycle).

Baca juga: 10 Hotel di Nusa Dua Jadi Tempat Inap Tamu VIP dan VVIP WWF

Untuk diketahui, World Water Forum (WWF) adalah forum internasional di sektor air yang akan membahas berbagai tantangan dan solusi global terkait air.

World Water Forum melibatkan beragam banyak pihak penting di dunia yang diadakan oleh World Water Council (WWC).

World Water Forum diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan rangkaian kegiatan forum pertemuan. Forum tersebut terdiri dari tiga proses utama, yakni Politik, Regional/Kawasan, dan Tematik. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Profesor IPB Sebut Bakteri Pereduksi Nitrat Mampu Turunkan Emisi GRK
Profesor IPB Sebut Bakteri Pereduksi Nitrat Mampu Turunkan Emisi GRK
LSM/Figur
Singa Asia di India Naik Jadi 891 Ekor, Bukti Kesuksesan Konservasi
Singa Asia di India Naik Jadi 891 Ekor, Bukti Kesuksesan Konservasi
Pemerintah
'Destination Zero Waste Bali', Inisiatif Kolaboratif Kurangi Sampah Plastik di Industri Perhotelan
"Destination Zero Waste Bali", Inisiatif Kolaboratif Kurangi Sampah Plastik di Industri Perhotelan
LSM/Figur
Menteri LH: Pemprov Kalsel Baru Kelola 48,5 Persen Sampah, Setengahnya Dibuang ke TPA Open Dumping
Menteri LH: Pemprov Kalsel Baru Kelola 48,5 Persen Sampah, Setengahnya Dibuang ke TPA Open Dumping
Pemerintah
Hadirkan Rompi Kembali Utuh, Kolaborasi Adrie Basuki dan CISC Dukung Perjuangan Pasien Kanker
Hadirkan Rompi Kembali Utuh, Kolaborasi Adrie Basuki dan CISC Dukung Perjuangan Pasien Kanker
LSM/Figur
Ahli IPB Usulkan Lutung Sentarum Jadi Satwa Dilindungi
Ahli IPB Usulkan Lutung Sentarum Jadi Satwa Dilindungi
LSM/Figur
Permintaan Tembaga Diprediksi Melonjak, Tapi Pasokan Terbatas
Permintaan Tembaga Diprediksi Melonjak, Tapi Pasokan Terbatas
Pemerintah
Bangkitkan Ekonomi Desa, MMSGI Dorong Kemandirian Usaha Mikro Lokal
Bangkitkan Ekonomi Desa, MMSGI Dorong Kemandirian Usaha Mikro Lokal
Swasta
Meta Gandeng AES Pasok 650 MW Energi Surya untuk Pusat Data
Meta Gandeng AES Pasok 650 MW Energi Surya untuk Pusat Data
Swasta
KLH Cabut Izin PT Daeri Rima Mineral karena Berpotensi Rusak Lingkungan
KLH Cabut Izin PT Daeri Rima Mineral karena Berpotensi Rusak Lingkungan
Pemerintah
Ikan Badut Selamatkan Diri dari Gelombang Panas dengan Menciut
Ikan Badut Selamatkan Diri dari Gelombang Panas dengan Menciut
Pemerintah
KKP Dorong Penataan Ruang Laut Demi Keberlanjutan Ekosistem
KKP Dorong Penataan Ruang Laut Demi Keberlanjutan Ekosistem
Pemerintah
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Pemerintah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Pemerintah
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik 'Virgin', Perluas Tanggung Jawab Produsen
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik "Virgin", Perluas Tanggung Jawab Produsen
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau