KOMPAS.com - Dunia tengah menghadapi kenaikan suhu Bumi yang signifikan karena kenaikan emisi gas rumah kaca (GRK) yang memicu krisis iklim.
Sejak masa pra industri pada abad ke-18, suhu Bumi telah naik sekitar 1 derajat celsius.
Di sisi lain, negara-negara di dunia dalam Perjanjian Paris pada 2015 menargetkan kenaikan suhu Bumi tidak lebih dari 1,5 derajat celsius.
Baca juga: Elektrifikasi Transportasi Perkotaan Kurangi Emisi GRK dan Polusi
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengeliminasi emisi GRK dari berbagai sektor.
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) juga kerap mengingatkan akan pentingnya mengurangi emisi untuk menghindari dampak terburuk dari krisis iklim.
Dikutip dariOur World In Data, dunia mengeluarkan emisi GRK hampir 50 juta ton karbon dioksida ekuivalen setiap tahunnya.
Pada 2020, emisi GRK yang dihasilkan di seluruh dunia mencapai 47,06 juta ton karbon dioksida ekuivalen.
Baca juga: Keputusan Pengadilan Maritim PBB: Emisi Karbon Jadi Polusi Lautan
Berbagai sektor dan proses berkontribusi terhadap emisi global. Artinya, tidak ada solusi tunggal atau sederhana untuk mengeliminasi emisi GRK
Berfokus pada salah satu sektor seperti energi, transportasi, pangan, atau penggundulan hutan saja tidaklah cukup.
Untuk mencapai nol emisi GRK, diperlukan inovasi di banyak sektor. Solusi tunggal tidak akan mtidak akan berhasil mengeliminasi emisi GRK.
Dilansir dari Our World In Data, berikut sektor penyumbang emisi GRK terbesar di dunia pada 2020.
Baca juga: Uni Eropa Sahkan Aturan Pangkas 90 Persen Emisi Kendaraan Berat
Data tersebut menunjukkan, hampir tiga perempat emisi berasal dari sektor energi.
Sektor energi ini dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia dan perekonomian dunia.
Bidang yang termasuk dalam kategori energi ini adalah konsumsi energi pada industri, konsumse energi pada transportasi, konsumsi energi pada bagunan, produksi energi, dan energi untuk pertanian serta perikanan.
Baca juga: Reduksi Emisi Karbon, Djarum Foundation Tanam Trembesi di Tol Cisumdawu
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya