Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 24 Juni 2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

 

KOMPAS.com – Tiga perusahaan media berpengaruh di Asia: Star Media Group (SMG) dari Malaysia, KG Media dari Indonesia, dan Inquirer Group of Companies (IGC) dari Filipina, resmi meluncurkan konsorsium berkelanjutan pertama di Asia.

Konsorsium bernama Asia's ESG Positive Impact Consortium (AEPIC) tersebut diluncurkan secara resmi di Sime Darby Convention Centre, Kuala Lumpur, Jumat (21/6/2024).

AEPIC dibentuk untuk memajukan kesadaran mengenai lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG) di seluruh ekosistem bisnis kawasan Asia.

Baca juga: Resmi Diumumkan, Ini Daftar dan Profil Juri Lestari Awards 2024

Ketiga media ini memiliki kemitraan kuat dengan tujuan yang sama, yakni mempercepat adopsi ESG di media arus utama demi memastikan akuntabilitas dan transparansi publik.

Sebagai media yang memiliki jangkauan besar di masing-masing negaranya, tiga perusahaan media yang tergabung dalam AEPIC menyadari, tanggung jawabnya tak terbatas pada pengumpulan dan distibusi berita, tapi juga pembangunan bangsa.

SMG, KG Media, dan IGC akan menyampaikan konten yang informatif, menginspirasi, dan memberdayakan khalayak di seluruh kawasan mereka.

Seremoni peluncuran AEPIC dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebagai simbol yang kuat dan apresiasi terhadap kolaborasi regional untuk ekonomi hijau.

Baca juga: Tiga Grup Media Luncurkan AEPIC, Konsorsium Keberlanjutan Pertama di Asia

CEO KG Media Andy Budiman menyampaikan rasa bangganya telah berpartisipasi dalam AEPIC. Baginya, ini merupakan kesempatan untuk KG Media mempertegas komitmennya terhadap isu berkelanjutan.

Dia menuturkan, AEPIC merupakan kolaborasi strategis yang memperkuat keyakinan bahwa masa depan yang berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama.

"Aliansi dengan media terkemuka ini memposisikan kami sebagai katalisator pembangunan sosial-ekonomi yang positif. Sebab komitmen kami tegas, yakni menampilkan dan memperkuat upaya lokal yang berdampak, memberdayakan bisnis. dan masyarakat melalui strategi media," ujar Andy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Cara Daftar Lestari Awards 2024, Penghargaan Perusahaan Peduli SDGs

Strategi

Pemanasan global, kesenjangan sosial, dan permasalahan tata kelola sudah menjadi isu-isu global yang mendesak.

Tantangan ini semakin mempertegas pentingnya prinsip- prinsip ESG dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera.

Industri media memainkan peranan penting dalam meningkatkan kesadaran, mendorong kolaborasi, dan mempengaruhi perubahan positif untuk masa depan yang berkelanjutan.

AEPIC dibentuk untuk masa depan yang dicita-citakan tersebut melalui tiga pilar yakni pendidikan, keterlibatan, dan komunitas yang akan dipimpin oleh masing-masing media.

Baca juga: Lestari Gathering Sukses Digelar, Usung Tema Kolaborasi untuk Keberlanjutan

Pendekatan yang akan dilakukan oleh AEPIC lewat ketiga pilar tersebut adalah:

  • Pendidikan

Mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam kesadaran sosial melalui strategi media yang komprehensif, yang akan menjembatani kesenjangan komunikasi antara pembuat kebijakan, bisnis, investor, dan masyarakat umum.

  • Keterlibatan

Menciptakan peluang bagi para pelaku usaha, terutama usaha kecil menengan (UKM) untuk senantiasa terhubung dengan praktisi keberlanjutan yang berpengalaman, membina lingkungan yang kolaboratif untuk pertukaran pengetahuan dan pertumbuhan bisnis.

  • Komunitas

Membangun jaringan kolaboratif sebagai voice of authority dan menjadikan komunitas ini sebagai tolak ukur dan inspirasi bagi masyarakat di sekitarnya.

Baca juga: Resmi Dibuka, Ini 12 Kategori Penghargaan Lestari Awards 2024

Tak hanya upaya lewat ketiga pilar, AEPIC akan memanfaatkan platform masing-masing untuk meluncurkan lokakarya dan konferensi lokal.

Konsorsium ini juga akan memproduksi konten editorial untuk meningkatkan kesadaran, mengedukasi prinsip- prinsip ESG, berbagi pengetahuan, dan menyoroti kisah sukses.

Selain itu, setiap perwakilan negara juga akan meluncurkan inisiatif lokalnya masing- masing. Dimulai dengan Local ESG Positive Impact Awards untuk Malaysia dan Filipina, serta Lestari Awards untuk Indonesia.

Pemenang lokal dari masing-masing ajang penghargaan ini akan bersaing kembali di ajang tingkat regional, Asia ESG Positive Impact Awards, dan hadir di acara puncak pertemuan regional pada 2025 mendatang.

Baca juga: Empat Media Naungan KG Media Gelar Forum Berkelanjutan Lestari Summit

Pendaftaran Lestari Awards & Summit 2024 resmi dibuka pada Mei 2024 hingga akhir Juni 2024. Semua pihak yang memiliki perhatian untuk tujuan pembangunan berkelanjutan diundang untuk berkolaborasi dan membangun bangsa Indonesia melalui partisipasi dalam ajang ini.

Kami mengundang perusahaan yang memiliki program keberlanjutan dan menginspirasi publik untuk mendukung akselerasi pencapaian SDGs di Indonesia. Kunjungi: lestari.kgmedia.id/award.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau