Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Mangrove Capai 885.000 Dollar AS per Hektar, Konversi Jadi Tambak Harus Hati hati

Kompas.com, 29 Agustus 2025, 11:03 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Virni Budi Arifianti, menegaskan bahwa konversi mangrove menjadi tambak udang hanya memberi keuntungan sesaat, sementara kerugian jangka panjangnya sangat besar.

Berdasarkan data Bank Dunia dan riset Assessing the Environmental and Socioeconomic Impacts of Mangrove Loss in Indonesia yang terbit Juli 2025, nilai ekonomi mangrove mencapai 885.000 dollar AS per hektar per tahun.

"Jadi, potensi kehilangan mangrove kalau kami uangkan nilainya sangat besar sekali," ujar Virni dalam webinar, Kamis (28/8/2025).

Baca juga: KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura

Ia menjelaskan, hampir 50 persen cadangan karbon di tanah akan hilang jika mangrove diubah menjadi tambak.

"Dengan hilangnya cadangan karbon terbesar (dari mangrove), yaitu di tanah ini akibat konversi mangrove menjadi penggunaan lain, maka otomatis dia menghasilkan emisi gas rumah kaca yang sangat besar juga," tutur Virni.

Penelitiannya berjudul The Jumbo Carbon Footprint of a Shrimp Carbon Losses from Mangrove Deforestation menunjukkan, konversi mangrove menjadi tambak kepiting dan udang di Kalimantan Timur menimbulkan jejak karbon raksasa.

"Ternyata, 1 kg udang windu ya, jejak karbonnya itu sama dengan apabila kita menghabiskan sekitar 2.000 liter bensin. Jadi, bisa membayangkan, kalau kita makan 1 kg udang windu, itu paling satu piring ya, itu tapi kalau udang windu itu diternakkan dari tambak yang dulunya adalah mangrove, maka emisi atau jejak karbon dari udang windu 1 kg itu hampir sama dengan membakar sekitar 2.000 liter bensin," jelasnya.

Virni tetap mendorong budidaya tambak udang. Namun, praktiknya harus dipastikan tidak merusak mangrove. Sebab, komoditas ini tetap penting bagi perekonomian Indonesia melalui ekspor.

 Baca juga: Dinilai Tak Produktif, 78.550 Ha Tambak Udang di Pantura Bakal Diganti Budi Daya Tilapia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Pemerintah
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
LSM/Figur
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Pemerintah
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Pemerintah
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
LSM/Figur
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
LSM/Figur
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
LSM/Figur
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
LSM/Figur
Bersihkan Kawasan Mandalika, ITDC Tangani 7,2 Ton Sampah Kiriman di Pantai Tanjung Aan
Bersihkan Kawasan Mandalika, ITDC Tangani 7,2 Ton Sampah Kiriman di Pantai Tanjung Aan
BUMN
Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 2,52 Juta Kematian
Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 2,52 Juta Kematian
LSM/Figur
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Pemerintah
Bukan dari Aspirasi Petani, Kebijakan Pertanian Sulit Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Bukan dari Aspirasi Petani, Kebijakan Pertanian Sulit Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
LSM/Figur
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Pemerintah
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau