Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia membuka peluang perluasan kerja sama dengan negara-negara Afrika terkait mineral kritis untuk baterai kendaraan listrik.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani dalam konferensi pers di sela-sela rangkaian Indonesia-Africa Forum (IAF), Badung, Bali, Minggu (1/9/2024)

Dia menuturkan untuk mengembangkan sebuah baterai listrik memerlukan banyak mineral kritis yang tidak terbatas hanya pada nikel.

Baca juga: Ilmuwan Teliti Bakteri Ekstrak Logam Langka di Baterai

"Banyak mineral lain, dan kita tahu bahwa beberapa negara Afrika juga memiliki potensi mineral kritis," ujar Abdul Kadir sebagaimana dilansir Antara.

Abdul Kadir merujuk pada kerja sama yang sudah berlangsung, yakni kerja sama antara MIND ID dengan Tanzania terkait litium.

Dia menekankan, kerja sama tersebut menunjukkan kebutuhan akan mineral kritis untuk membuat baterai kendaraan listrik tidak cukup apabila hanya mengandalkan mineral dari dalam negeri.

"Kerja sama energi ini sangat bermanfaat buat kita karena untuk proses transisi energi, Indonesia juga memerlukan mineral kritis dan kita ketahui, suplainya tidak hanya kita produksi sendiri," tuturnya.

Baca juga: Baterai Lithium-ion Bisa Jadi Sumber Pencemaran Kimia bagi Bumi

Selain potensi mineral kritis yang dimiliki oleh negara-negara di Afrika, Abdul Kadir juga berujar benua tersebut memiliki potensi yang sangat besar di bidang perdagangan.

Dia menambahkan, hubungan bisnis Indonesia dengan Afrika sebelumnya masih tergolong cukup rendah.

Oleh karena itu, menurut dia, sudah waktunya Indonesia mengambil langkah untuk mempererat hubungan bisnis dengan negara-negara di Afrika.

"Sudah waktunya Indonesia melakukan outreach. Kita melakukan reorientasi, di mana kita sekarang melihat bahwa pasar Afrika merupakan untapped potential, yang sudah waktunya untuk kita manfaatkan secara optimal," papar Abdul Kadir.

Baca juga: Dukung Daur Ulang Baterai, BRIN Kembangkan Pabrik Percontohan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membidik benua Afrika untuk menjadi pasar baterai kendaraan listrik dalam rangka ekspansi industri.

"Populasi di Afrika akan berlipat ganda pada 2045. Ini akan menjadi pasar yang besar," ujar Luhut ketika memberi sambutan dalam acara "International Battery Summit" di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Oleh karena itu, Indonesia dengan gencar mengajak negara-negara di benua Afrika untuk bekerja sama.

Dalam rangka membangun kerja sama tersebut, Luhut mengaku sempat berkunjung ke Afrika untuk menjalin komunikasi terkait industri kendaraan listrik.

"Mereka melihat Indonesia sebagai negara yang dapat membantu mereka terkait kendaraan listrik ini, ujar Luhut.

Baca juga: Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah
Survei: Satu dari Lima Pekerja Tertarik Pelajari Green Skill

Survei: Satu dari Lima Pekerja Tertarik Pelajari Green Skill

Pemerintah
Polusi Udara dan Krisis Kesehatan Jadi Alasan Mendesaknya BBM Rendah Sulfur

Polusi Udara dan Krisis Kesehatan Jadi Alasan Mendesaknya BBM Rendah Sulfur

Pemerintah
Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Berpotensi Tingkatkan Bisnis Lokal

Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Berpotensi Tingkatkan Bisnis Lokal

Pemerintah
Survei CBRE: “Green Building” Dipandang Makin Penting Bagi Perusahaan

Survei CBRE: “Green Building” Dipandang Makin Penting Bagi Perusahaan

Pemerintah
McKinsey Sebut Transisi Energi Global Hadapi Rintangan

McKinsey Sebut Transisi Energi Global Hadapi Rintangan

Pemerintah
Ekowisata Satwa Liar Bisa Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Ekowisata Satwa Liar Bisa Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

LSM/Figur
Kolaborasi Multipihak Jadi Kunci Tercapainya SDGs

Kolaborasi Multipihak Jadi Kunci Tercapainya SDGs

Swasta
Hutan Wakaf Bisa Jadi Inisiatif Strategis Penerapan ESG

Hutan Wakaf Bisa Jadi Inisiatif Strategis Penerapan ESG

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau