Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hepcon 2024 Digelar, Dorong Kemitraan Global untuk Pendidikan Indonesia

Kompas.com, 31 Agustus 2024, 12:03 WIB
Sri Noviyanti

Editor


KOMPAS.com - Higher Education Partnerships Conference (Hepcon) Indonesia 2024 resmi digelar, mulaiKamis (29/8/2024) hingga Sabtu (31/8/2024). Acara ini menjadi platform strategis yang mempertemukan pelaku utama sektor pendidikan tinggi dari berbagai negara.

Acara turut menghadirkan berbagai program, seperti seminar business to business (B2B), lokakarya, dan pertemuan kemitraan untuk memperkuat kolaborasi internasional di bidang pendidikan.

Sebagai informasi, gelaran Hepcon dibuat sebagai ajang global untuk memfasilitasi kerja sama (MoU) antara lembaga pendidikan tinggi dari seluruh dunia dengan institusi di Indonesia.

Tidak hanya terbatas pada kolaborasi antar-lembaga pendidikan, Hepcon juga melibatkan perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Hal ini diharapkan mampu membangun ekosistem berkelanjutan antara dunia pendidikan tinggi dan industri.

Acara mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), serta sejumlah pihak penting, seperti rektor perguruan tinggi negeri di Indonesia, jaringan universitas di Indonesia, dan beberapa kedutaan besar, serta pusat pendidikan asing.

“Kami semua berharap, acara ini dapat memberikan manfaat dan turut membuka potensi kemitraan serta memberikan informasi kepada calon mahasiswa, khususnya siswa SMA, mengenai program pendidikan tinggi, mulai dari sarjana hingga pascasarjana, mobilitas mahasiswa, pengembangan kurikulum, penelitian, dan program pelatihan,” ujar Kepala Divisi Komunikasi Publik dan Kerjasama Pendidikan Tinggi mewakili Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, Yayat Hendaya, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/8/2024).

Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian berkomitmen mendukung pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia melalui berbagai kebijakan inovatif dan kompetitif. Salah satunya, kata Yayat, dengan mendukung pameran perguruan tinggi yang mengundang universitas dari dalam dan luar negeri untuk hadir di Indonesia.

“Kami menyambut universitas dan institusi pendidikan tinggi dari berbagai negara. Bagi peserta pameran dari luar negeri, acara ini merupakan peluang promosi global yang dapat digunakan untuk memperluas pasar mereka,” tambahnya.

Hepcon 2024 juga diharapkan menjadi ajang untuk mendukung implementasi Key Performance Indicator (KPI) no. 6, yang berkaitan dengan internasionalisasi kerja sama dan kemitraan pendidikan tinggi.

Dalam paparannya, ia menilai bahwa pesatnya perkembangan teknologi menuntut perguruan tinggi di Indonesia untuk mampu beradaptasi dalam menghadapi tantangan di era digitalisasi saat ini.

Saat ini, kata Yayat, pihaknya, berkomitmen meningkatkan mutu sektor pendidikan tinggi melalui kerja sama di berbagai tingkatan, baik government to government maupun interaksi antar-perguruan tinggi.

Harapannya, hubungan bilateral dan multilateral yang telah terjalin dapat terus dijaga dan diperkuat, tidak hanya melalui pemerintah tetapi juga melalui mahasiswa sebagai bagian dari people to people contact.

Sebagai informasi, Hepcon 2024 dihadiri lebih dari 200 universitas dari 20 negara, termasuk Indonesia. Berbagai MoU juga akan ditandatangani, menandai komitmen untuk kerja sama lebih lanjut.

Selain Yayat, pembukaan acara dilakukan oleh sejumlah tokoh penting, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Prof Drs H Ganefri, MPd, PhD, serta Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Aset Dana Iklim Global Cetak Rekor 644 Miliar Dollar AS di Awal 2025
Aset Dana Iklim Global Cetak Rekor 644 Miliar Dollar AS di Awal 2025
Swasta
Maybank Indonesia Siapkan Rp 3,3 Triliun untuk Proyek Energi Bersih PLN Batam
Maybank Indonesia Siapkan Rp 3,3 Triliun untuk Proyek Energi Bersih PLN Batam
Swasta
The Habibie Center Gandeng OAC Taiwan Perkuat Tata Kelola Sampah Laut Indo-Pasifik
The Habibie Center Gandeng OAC Taiwan Perkuat Tata Kelola Sampah Laut Indo-Pasifik
LSM/Figur
TNFD dan UN SSE Rilis Alat Pelaporan Alam untuk Bursa Saham Global
TNFD dan UN SSE Rilis Alat Pelaporan Alam untuk Bursa Saham Global
Swasta
Krisis Plastik Kian Parah, Raksasa Bisnis Dunia Sepakat Desak Regulasi Baru
Krisis Plastik Kian Parah, Raksasa Bisnis Dunia Sepakat Desak Regulasi Baru
Swasta
Cek Kesehatan Gratis Ungkap, 95 Persen Orang Indonesia Kurang Gerak, 32 Persen Obesitas
Cek Kesehatan Gratis Ungkap, 95 Persen Orang Indonesia Kurang Gerak, 32 Persen Obesitas
Pemerintah
Fenomena Aneh: Hiu Paus Muda Makin Sering Terdampar di Indonesia, Naik Lima Kali Lipat Sejak 2020
Fenomena Aneh: Hiu Paus Muda Makin Sering Terdampar di Indonesia, Naik Lima Kali Lipat Sejak 2020
LSM/Figur
Perempuan Aceh dan Peran Budaya dalam Membangun Citra Tanah Rencong di Dunia
Perempuan Aceh dan Peran Budaya dalam Membangun Citra Tanah Rencong di Dunia
LSM/Figur
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Pemerintah
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Pemerintah
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
Pemerintah
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Swasta
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
LSM/Figur
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau