Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Luncurkan Perangkat Pendeteksi Gas Rumah Kaca

Kompas.com, 1 September 2024, 12:00 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber esgdive

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan satelit yang membawa perangkat pelacak gas rumah kaca ke orbit Bumi.

Wahana luar angkasa tersebut bertujuan menyediakan data yang dapat ditindaklanjuti untuk membantu memangkas emisi yang menyebabkan pemanasan global.

Dikutip dari Esg Dive, Sabtu (31/8/2024) satelit bernama Tanager-1 tersebut akan menggunakan teknologi spektrometer pencitraan untuk mengidentifikasi sumber emisi metana dan karbon dioksida di Bumi dari luar angkasa yang dapat dilacak dari fasilitas dan peralatan individual dalam skala luas.

Data juga akan tersedia untuk umum melalui portal data Carbon Mapper.

Baca juga: Lazada Luncurkan Laporan ESG, Emisi GRK Turun 40 Persen

Menurut NASA, spektrometer pencitraan satelit nantinya akan dapat memindai 50.000 mil persegi permukaan Bumi setiap hari.

Selanjutnya data yang disediakan oleh Tanager-1 akan memungkinkan para ilmuwan untuk mendeteksi gumpalan gas yang mengandung tanda spektral unik metana dan karbon dioksida dan menentukan lokasi sumbernya yang tepat.

Direktur Jet Propulsion Laboratory NASA Laurie Leshin mengatakan data sumber gas rumah kaca yang disediakan oleh satelit itu tepat dan global. Teknologinya sendiri merupakan hasil pengembangan selama empat dekade di laboratorium Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan.

Baca juga: Berapa Banyak Emisi Karbon yang Dihasilkan Jet Pribadi?

“Dengan mendeteksi, menentukan, dan mengukur emisi serta menyediakan data ini bagi para pengambil keputusan, kita dapat mendorong tindakan signifikan di seluruh dunia untuk memangkas emisi sekarang,” tambah CEO Carbon Mapper Riley Duren.

Satelit Tanager-1 diluncurkan ke orbit Bumi dengan menggunakan roket SpaceX Falcon dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Krisis Plastik Kian Parah, Raksasa Bisnis Dunia Sepakat Desak Regulasi Baru
Krisis Plastik Kian Parah, Raksasa Bisnis Dunia Sepakat Desak Regulasi Baru
Swasta
Cek Kesehatan Gratis Ungkap, 95 Persen Orang Indonesia Kurang Gerak, 32 Persen Obesitas
Cek Kesehatan Gratis Ungkap, 95 Persen Orang Indonesia Kurang Gerak, 32 Persen Obesitas
Pemerintah
Fenomena Aneh: Hiu Paus Muda Makin Sering Terdampar di Indonesia, Naik Lima Kali Lipat Sejak 2020
Fenomena Aneh: Hiu Paus Muda Makin Sering Terdampar di Indonesia, Naik Lima Kali Lipat Sejak 2020
LSM/Figur
Perempuan Aceh dan Peran Budaya dalam Membangun Citra Tanah Rencong di Dunia
Perempuan Aceh dan Peran Budaya dalam Membangun Citra Tanah Rencong di Dunia
LSM/Figur
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Pemerintah
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Pemerintah
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
Pemerintah
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Swasta
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
LSM/Figur
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
LSM/Figur
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Pemerintah
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
LSM/Figur
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Pemerintah
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau