Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Dewobroto
Pendidik dan Peneliti

Pendidik dan Peneliti di bidang Kewirausahaan. Tim Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sekretaris Umum Komunitas Tangan Diatas.

Wirausaha Wujudkan Desa Merdeka

Kompas.com - 01/09/2024, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMBANGUNAN Indonesia dimulai dari pinggiran. Demikian salah satu dari Nawacita Presiden Joko Widodo.

Jika desa-desa maju, maka Indonesia pun akan maju. Maklum, Indonesia memiliki sekitar 75.000 desa.

Salah satu penunjang kemajuan desa adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, antara lain dengan memberikan pelatihan dan akses ke sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan perekonomian desa.

Kewirausahaan adalah salah satu yang didorong tidak hanya di kota, melainkan juga di desa. Kewirausahaan tidak hanya ditargetkan untuk generasi muda, tapi juga buat seluruh masyarakat desa.

Untuk menuju ke arah sana, yang harus dimiliki warga desa adalah jiwa kewirausahaan agar mereka tahu potensi desanya, kemudian membuat produk unggulan desa tersebut secara berkelanjutan.

Dengan wirausaha, maka perekonomian desa akan mandiri atau merdeka, tidak bergantung kepada pihak lain.

Memang, tidak mudah membangun desa menjadi desa yang merdeka secara ekonomi. Salah satu contohnya adalah bagaimana Desa Batulayang di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membangun dirinya menjadi desa wisata.

Dahulu, warga di sana sebagian menjadi penjaja sewa villa, kini mereka menjadi wirausaha.

Alkisah, di lereng Gunung Gede terdapat desa yang memancarkan pesona keindahan alam dan semangat wirausaha. Desa Batulayang, namanya.

Desa yang terdiri atas 4 Rukun Warga (RW), 23 Rukun Tetangga (RT) dan 2 Dusun ini adalah saksi bisu dari perjalanan panjang menuju kejayaan sebagai desa wisata yang kemudian dikenal luas.

Tahun 2014, desa ini resmi menjadi desa wisata berkat semangat dan kegigihan beberapa tokoh penting, seperti Kepala Desa Haji Muhammad Iwan Setiawan, Kang Iman (Sudirman), Alm Kang Ade Rusmana, Mang Iding, Pak Alex dan sebagainya.

Semua bermula dari ide sederhana tokoh masyarakat yang melihat potensi wisata di Curug Kembar dan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sana.

Berbekal semangat gotong-royong, masyarakat Desa Batulayang mulai membuka akses jalan menuju curug dan membangun infrastruktur dengan swadaya.

Mereka sadar bahwa alam yang indah harus dijaga dan dikembangkan. Maka dibuatlah "camping ground" untuk memfasilitasi akomodasi wisatawan. Warga pun mulai mendirikan beberapa "homestay" atau rumah tinggal.

Kini, ada sekitar 35 homestay yang dikelola oleh warga, peningkatan yang awalnya hanya berupa mimpi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau