KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengembangkan pabrik percontohan daur ulang baterai atau pilot plant battery recycling untuk mendukung kendaraan listrik.
Perekayasa Ahli Muda BRIN Sri Rahayu mengatakan, pilot plant tersebut memiliki kapasitas 2.500 sel baterai per jam, sebagaimana dikutip dari situs web BRIN.
"Dan telah mengajukan dua paten terkait teknologi ini," kata Sri dalam talkshow bertema Perkembangan Infrastruktur Utama Kendaraan Listrik Indonesia sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo) 2024 di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Bogor, Sabtu (10/8/2024).
Baca juga: Nickel Industries Berkomitmen Jadikan Indonesia Pusat Baterai Global
Sri menekankan, salah satu jenis baterai yang banyak digunakan untuk kendaraan listrik yaitu lithium-ion battery (LIB).
Jenis baterai ini memiliki keunggulan seperti kerapatan energi tinggi, siklus hidup panjang, kemampuan pengisian cepat, dan laju self-discharge rendah.
Berbagai keunggulan tersebut memungkinkan LIB mempertahankan muatan penuh lebih baik dibandingkan dengan jenis baterai lainnya.
Salah satu alasan mengapa perlu mendaur ulang baterai LIB adalah karena banyaknya material berharga yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI
"Termasuk bahan elektroda yang bisa diperoleh kembali melalui proses daur ulang, menciptakan ekonomi sirkular, dan mendukung produksi LIB yang berkelanjutan," tutur Sri.
Ketua Kelompok Riset e-Mobility BRIN Eka Rakhman Priandana menyoroti ada dua metode pengisian baterai motor listrik.
Kedua metode tersebut yakni melalui stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).
Masing-masing, kata Eka, memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sementara General Manager PT PLN Puslitbang Muhammad Soleh menjelaskan pihaknya berkomitmen penuh menyediakan pasokan listrik yang cukup untuk membangun infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik.
Baca juga: Elon Musk: Kombinasi PLTS dan Baterai Selesaikan Masalah Energi Dunia
Selain itu, PLN juga akan mengintegrasikan infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik melalui aplikasi dan insentif bagi pengguna kendaraan listrik.
"PLN telah mengembangkan 1.602 SPKLU dengan berbagai kapasitas, mulai dari 7 kW (kilowatt) hingga ultra fast charging 200 kW, yang tersebar di berbagai rest area dan kantor PLN," jelas Soleh.
Dia menambahkan, PLN juga bakal meningkatkan jumlah infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik dengan menyediakan 2.000 SPKLU tiang pada 2024.
Selain itu, PLN juga memberikan insentif bagi pelanggan seperti diskon biaya penyambungan untuk pemasangan baru dan penambahan daya bagi SPKLU dan SPBKLU.
Baca juga: Emisi Karbon Baterai Nikel Lebih Tinggi daripada LFP
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya