Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YCAB: Perbedaan Pola Pikir Jadi Tantangan Pemberdayaan Sosial

Kompas.com - 03/09/2024, 17:39 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation mengatakan adanya tantangan dalam membantu memberdayakan masyakarat, yakni dalam hal mindset (pola pikir). 

Pendiri dan CEO YCAB Foundation, Veronica Colondam menyampaikan, pihaknya menemukan perbedaan pola pikir masyarakat menengah bawah dengan masyarakat menengah atas.

"Ada perbedaan mindset. Jadi untuk anak jalanan itu, kita harus mengerti ekosistemnya, kita engga bisa ngebantu anaknya saja," ujar Veronica saat Impact Festival di Jakarta, Sabtu (31/8/2024). 

Ia menjelaskan, perbedaan pola pikir yang sangat terlihat adalah ketika masyarakat menengah bawah dibantu oleh YCAB, mereka seringkali masih ragu-ragu. Mereka belum yakin dengan bantuan pendidikan, hidup akan berubah menjadi lebih sejahtera dan berhasil. 

Hal itulah yang membuat pihak YCAB harus berusaha lebih keras meyakinkan "mami", sebutan bagi orang-orang dewasa atau orangtua yang memperkerjakan anak jalanan, untuk dapat bekerja sama. 

"Kenapa? Anaknya enggak mau, takut. Lu bener nggak bisa berhasil di sini? Bener nggak bisa dapat kerjaan di sini? Kalau nggak, dia nggak bisa balik lagi ke jalanan, dan kalau udah di blacklist sama mami, dia takut," imbuhnya. 

Tidak percaya diri

Lebih jauh lagi, kata dia, anak-anak menengah bawah yang tidak pernah mengenyam pendidikan seringkali memiliki kepercayaan diri yang rendah, dan tidak berani bermimpi. 

Sebagai contoh, saat YCAB membiayai seorang anak untuk mengenyam pendidikan di bidang hospitality, anak itu sempat terpikir untuk kembali bekerja di warung. 

"Udah capek-capek sekolah di kampus, ngapain kerjanya di warung situ? Nah itu tuh, breaking that barrier. Bahwa, hey, you can do more. You can do better. Kamu bisa lebih dari hari ini," tegas Veronica. 

Contoh lain, seorang anak yang mendapat beasiswa dan kesempatan untuk magang dari YCAB, tidak berani untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya. 

"Jadi karena seumur hidupnya invisible, ketika di satu ruang kerja, mereka baru tahu kalau boleh berpendapat, boleh ngomong. Itu yang sedih. Karena mereka nggak dapat kesempatan seperti kita," tuturnya. 

 

Pemberdayaan dari YCAB

Pendiri dan CEO YCAB Foundation, Veronica Colondam. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pendiri dan CEO YCAB Foundation, Veronica Colondam.

Pada Sabtu (31/8/2024), dalam rangka merayakan ulang tahun yang ke-25, YCAB juga meluncurkan buku berjudul Impact Story: 25yr Journey to Impact.

Buku ini menceritakan seluk-beluk perjalanan yayasan, sekaligus 25 cerita inspiratif keluarga maupun anak-anak yang dibantu oleh YCAB. 

"Selama 25 tahun, YCAB terus berupaya memberikan kontribusi secara konsisten untuk menghadirkan perubahan positif melalui berbagai inisiatif pemberdayaan ekonomi dan pendidikan," ujarnya. 

Dengan moto "Child by Child, We Build Our World", pihaknya meyakini bahwa perubahan besar, dimulai dari langkah-langkah kecil.

"Satu anak, satu Ibu, satu keluarga yang terdidik dan berdaya hingga pada akhirnya satu dunia yang sejahtera. Buku Impact Story: 25yr Journey to Impact merupakan rekam jejak perjalanan kami menjadi bagian kecil dalam mewujudkan misi besar tersebut," tambah Veronica. 

Sebagai informasi, salah satu program utama YCAB adalah pemberian pinjaman modal usaha untuk ibu-ibu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), melalui YCAB Ventures. Serta, pemberian beasiswa bagi anak-anak kurang mampu. Dengan tujuan, membuat ibu berdaya secara ekonomi, sekaligus mendukung pendidikan anak-anak mereka. 

"Yang paling penting bukan sekadar ibu bisa menghasilkan uang, tapi anak-anaknya juga harus bisa lulus sekolah, kuliah, punya pekerjaan, sehingga bisa mandiri secara ekonomi untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi," pungkasnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah
Survei: Satu dari Lima Pekerja Tertarik Pelajari Green Skill

Survei: Satu dari Lima Pekerja Tertarik Pelajari Green Skill

Pemerintah
Polusi Udara dan Krisis Kesehatan Jadi Alasan Mendesaknya BBM Rendah Sulfur

Polusi Udara dan Krisis Kesehatan Jadi Alasan Mendesaknya BBM Rendah Sulfur

Pemerintah
Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Berpotensi Tingkatkan Bisnis Lokal

Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Berpotensi Tingkatkan Bisnis Lokal

Pemerintah
Survei CBRE: “Green Building” Dipandang Makin Penting Bagi Perusahaan

Survei CBRE: “Green Building” Dipandang Makin Penting Bagi Perusahaan

Pemerintah
McKinsey Sebut Transisi Energi Global Hadapi Rintangan

McKinsey Sebut Transisi Energi Global Hadapi Rintangan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau