Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapore Grand Prix Formula 1 Pangkas Emisi lewat Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan

Kompas.com - 10/09/2024, 21:28 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Singapore GP (SGP), penyelenggara balap Grand Prix Formula 1 Singapura membeli sertifikat energi terbarukan (REC) untuk mengimbangi emisi yang dikeluarkan selama aktivitas yang diselenggarakannya.

Mengutip Yahoo Finance, Selasa (10/9/2024) SGP sendiri ingin untuk mengurangi separuh emisi karbonnya pada tahun 2028 dengan berfokus ada pengurangan energi, meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan, dan membeli sertifikat energi terbarukan (REC) untuk emisi yang tidak dapat dihindari.

Langkah pembelian REC pun sudah dilakukan SGP pertama kali pada tahun 2022 lalu. Itu untuk mengimbangi 85 persen konsumsi listrik di sirkuit pada akhir pekan balapan 2022.

REC mewakili atribut lingkungan dari pembangkitan energi satu megawatt jam dari sumber terbarukan yang berasal dari proyek tenaga angin, surya, biomassa, tenaga air, biogas, panas bumi, dan gas TPA.

Baca juga: Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat

Laporan ESG SGP tahun 2022 sendiri mengungkap bahwa total emisi di sirkuit berjumlah 2.372 ton setara karbon dioksida.

Termasuk di dalamnya adalah emisi Cakupan 1 (Scope 1) atau emisi langsung dari pembakaran bahan bakar yang mencakup 62,6 persen emisi pada akhir pekan balapan 2022.

Sementara itu emisi Cakupan 2 atau emisi tidak langsung dari listrik, panas, dan uang yang dibeli mencapai 33,5 persen.

Secara keseluruhan, penggunaan energi mencapai 96,1 persen dari emisi gas rumah kaca pada tahun 2022. Sisanya, sebanyak 3,9 persen dari emisi tidak langsung atau Cakupan 3.

Ganti Solar dengan Bahan Bakar Terbarukan

Untuk mengatasi emisi dari pembangkit listrik, SGP mengatakan juga akan secara bertahap menghentikan penggunaan bahan bakar diesel dan meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif rendah karbon.

Baca juga: Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Perusahaan akan berupaya menerapkan HVO di setengah generator listrik taman sirkuitnya pada tahun 2025, dan semua generator listriknya pada tahun 2028.

SGP mengatakan inisiatif ini akan mengurangi emisi hingga 52 persen  jika diterapkan sepenuhnya.

Inisiatif lain untuk mengurangi emisi juga dilakukan SGP dengan memasang 1.396 panel surya di atap Gedung Pit F1.

Menurut SGP, jumlah listrik yang dihasilkan oleh panel surya ini dalam setahun cukup untuk menyalakan gedung selama satu bulan penuh balapan.

Selain itu, semua lampu lintasan diganti dengan lampu LED, yang mengurangi penggunaan energi setidaknya 30 persen.

Baca juga: Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

SGP juga memperkenalkan toilet kontainer yang lebih hemat air. Toilet portabel sebelumnya menggunakan sistem berbasis pompa konvensional, di mana air untuk menyiram dan mencuci tangan disimpan dalam tangki air.

Sementara toilet baru menggunakan sistem berbasis aliran, di mana air tawar akan dialirkan ke keran atau disiram hanya sesuai permintaan yang disebut dapat menghemat sekitar 129.600 liter air selama akhir pekan balapan tiga hari.

SGP juga berhenti menjual air kemasan yang akhirnya mampu menghilangkan sekitar 160.000 botol plastik sekali pakai.

“Berbekal data dari laporan jejak karbon tahun 2022, kami telah mengembangkan roadmap yang akan memungkinkan kami mengurangi emisi secara signifikan dengan fokus khusus pada penggunaan energi,” kata Sasha Rafi dari SGP.

“Langkah-langkah ini akan diambil bersamaan dengan upaya global Formula 1 untuk mencapai nol emisi pada tahun 2030.” tambahnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau