KOMPAS.com - Sungai terpanjang di Polandia, Sungai Vistula, memecahkan rekor ketinggian permukaan air paling rendah dalam catatan sejarah.
Data dari Institut Meteorologi dan Pengelolaan Air Polandia (IMGW) menunjukkan, ketinggian permukaan air Sungai Vistula di Warsawa tercatat 22 sentimeter (cm).
Rekor ketinggian air terendah sebelumnya terjadi pada 2015 yakni 26 cm. Biasanya kedalaman Sungai Vistula dari titik pengukuran di Warsawa adalah 105 sampai 250 cm.
Baca juga: Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Butuh Kelembagaan Kuat
Fenomena tersebut terjadi ketika belahan Bumi utara, termasuk Eropa, mengalami musim panas terpanasnya dalam catatan sejarah menurut laporan dari layanan pemantau iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S).
Juru bicara IMGW Grzegorz Walijewski mengatakan, menyusutnya ketinggian sungai tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti tidak adanya curah hujan dan tingginya suhu hingga membuat air menguap lebih banyak.
Pada saat yang bersamaan, musim dingin yang hangat sebelumnya juga membuat pembekuan es menjadi sedikit.
"Sehingga tidak ada pemulihan sumber daya, air permukaan dan air tanah," kata Walijewski, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (9/9/2024).
Baca juga: DBS Gandeng Banksasuci Lestarikan Lingkungan Sungai Cisadane
Dalam ilustrasi tentang betapa dangkalnya sungai tersebut, wartawan dari Polsat News merekam seekor rusa besar berjalan dari satu sisi ke sisi lainnya di aliran Sungai Vistula yang terletak sekitar 60 km dari Warsawa.
Polandia memiliki populasi rusa besar lebih dari 30.000 ekor. Jarang sekali melihat mereka menyeberangi air Sungai Vistula yang dalam dan berarus deras.
Pada 2015, ketika kedalaman Vistula mencapai rekor terendah sebelumnya, operator jaringan listrik Polandia dan beberapa produsen listrik yang menggunakan air sungai untuk sistem pendingin harus memangkas produksinya guna menghindari panas berlebih di sungai yang dapat membahayakan ikan.
Baca juga: Limbah Industri Sebabkan Kematian 20 Ton Ikan di Sungai Brasil
Namun, Polandia mengalami peningkatan pangsa energi terbarukan, khususnya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Perusahaan jaringan listrik Polandia, PSE, menyatakan karena semakin banyak energi terbarukan yang terpasang serta investasi hidroteknik yang dilakukan sebelumnya, pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bisa di-backup.
"Jadi untuk saat ini, tidak ada indikasi bahwa meskipun permukaan air di Vistula sangat rendah, hal itu akan menyebabkan masalah bagi industri listrik," kata juru bicara PSE.
Baca juga: InDrive Bersih-bersih Sungai Pekayon, Ajak Komunitas dan Penumpang
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya