Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Petani yang Berhasil Panen Padi 3 Kali Setahun karena Tercukupinya Pasokan Air

Kompas.com - 25/09/2024, 16:43 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petani lahan kering di Desa Petaonan, Bangkalan, Madura bisa tersenyum bahagia karena kini mereka bisa menikmati hasil panen padi hingga tiga kali dalam setahun setelah sebelumnya hanya dapat panen sekali per tahun.

Pencapaian ini tidak lepas dari tercukupinya kebutuhan air dari sumur bor dan tandon air 'Sumber Air Berkah'. Fasilitas tersebut dibangun oleh anak perusahaan Pelindo, yakni Pelindo Marine 

Alfarobi Hasan selaku perwakilan warga desa memaparkan bahwa selama ini kondisi tanah yang kering membuat lahan kering yang semula hanya ditanami setahun sekali dan sisanya cuma menjadi tempat bermain.

Baca juga: Periode Kekeringan di Masa Depan Akan Lebih Lama dari yang Diperkirakan

“Kini dengan adanya ‘Sumber Air Berkah’ dari Pelindo Marine telah menjadi lahan produktif," katanya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/9/2024).

Ia menyebut, semula panen padi hanya setahun sekali, kini bisa 2 hingga 3 kali per tahun bahkan lahan sedang dicoba untuk ditanami komoditas jagung.

Adanya surplus hasil panen telah membuka mata petani. Bahwa hasil produksi bisa menjadi barang ekonomi untuk menambah penghasilan keluarga dan harapannya dapat membantu biaya pendidikan anak,” ungkap Alfarobi.

Sementara itu Departemen Head Program TJSL Pelindo, Febrianto Zenny Sulistyo menuturkan program 'Sumber Air Berkah' melalui pemasangan jaringan perpipaan diharapkan bisa membuat lahan menjadi lebih produktif.

"Distribusi air akan meluas dari semula hanya mengairi sekitar 2 hektar lahan, menjadi berpotensi mengairi hingga 7 sampai 10 hektar lahan," katanya.

Selain itu juga, program berpotensi meningkatkan jumlah petani penerima manfaat. Dari semula tak kurang dari 20 petani, menjadi sekitar 50 hingga 75 petani.

"Semakin banyak petani yang terlibat juga membuat beban biaya dan tenaga pengoperasian menjadi lebih ringan karena dikelola dengan sistem gotong royong,” tambah Febrianto.

Bidang TJSL Kementerian BUMN, Fahrudin yang turut menghadiri acara penyerahan bantuan program mengatakan Program TJSL Pelindo Marine tersebut dikembangkan secara multidimensional.

Baca juga: Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

"Dampak lingkungan, ekonomi, dan pendidikan tersebut sejalan dengan 3 bidang prioritas Program TJSL Kementerian BUMN. Harapannya, skema dukungan ini dapat direplikasi di wilayah lain yang membutuhkan sehingga tidak hanya berkelanjutan tapi juga meningkatkan skala manfaatnya," paparnya dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Lonjakan Permintaan dan Perubahan Iklim Sebabkan Kurangnya Pasokan Tenaga Surya

Lonjakan Permintaan dan Perubahan Iklim Sebabkan Kurangnya Pasokan Tenaga Surya

Pemerintah
KKP Tegaskan Tak Boleh Ada Privatisasi di Pantai Labuan Bajo

KKP Tegaskan Tak Boleh Ada Privatisasi di Pantai Labuan Bajo

Pemerintah
'Sustainable Aviation Fuel' Bakal Tekan 718 Mega Ton CO2 di 2050

"Sustainable Aviation Fuel" Bakal Tekan 718 Mega Ton CO2 di 2050

Pemerintah
Gapki Minta Beban Ekspor Dikurangi akibat Perang Dagang

Gapki Minta Beban Ekspor Dikurangi akibat Perang Dagang

LSM/Figur
Microsoft Capai 90,9 Persen Sirkularitas Perangkat Keras, Lampaui Target Nol Sampah 2025

Microsoft Capai 90,9 Persen Sirkularitas Perangkat Keras, Lampaui Target Nol Sampah 2025

Pemerintah
Inggris-RI Perkuat Kerja Sama Atasi Krisis Iklim hingga Biodiversitas

Inggris-RI Perkuat Kerja Sama Atasi Krisis Iklim hingga Biodiversitas

Pemerintah
Rumah Tamadun, Sulap Limbah Sawit Jadi Produk Ramah Lingkungan

Rumah Tamadun, Sulap Limbah Sawit Jadi Produk Ramah Lingkungan

BUMN
Penggunaan BBM Kualitas Rendah Perlu dibatasi untuk Pangkas Emisi

Penggunaan BBM Kualitas Rendah Perlu dibatasi untuk Pangkas Emisi

Pemerintah
Bahlil Proyeksikan PLTN Beroperasi di 2030 Mendatang

Bahlil Proyeksikan PLTN Beroperasi di 2030 Mendatang

Pemerintah
Unhas dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

Unhas dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

LSM/Figur
Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Pemerintah
MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

BUMN
Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Swasta
Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

LSM/Figur
Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau