Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Ancaman Kerusakan Ekosistem Mangrove di Indonesia

Kompas.com - 10/10/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Mangrove merupakan ekosistem hutan di daerah pesisir tropis dan substropis. Ekosistem ini mempunyai adaptasi khusus untuk tumbuh di tanah berlumpur dan air yang asin.

Kehadiran ekosistem mangrove sangatlah penting bagi habitat hewan dan bahkan manusia di sekitarnya.

Bahkan lebih jauh lagi, kelestarian mangrove sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin parah.

Akan tetapi, saat ini mangrove di Indonesia menghadapi ancaman kerusakan yang disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia

Dilansir dari salah satu artikel dalam Bulletin PSL Universitas Surabaya edisi 25 tahun 2011, setidaknya ada lima ancaman kerusakan terhadap ekosistem mangrove.

Dalam artikel berjudul Ancaman Terhadap Hutan Mangrove dan Langkah Strategis Pencegahannya tersebut, berikut berbagai ancaman kerusakan mangrove di Indonesia.

Baca juga: Emisi Karbon Naik 50.000 persen Akhir Abad Ini Akibat Hutan Mangrove Rusak

Pembangunan pesisir

Pembangunan di kawasan pesisir menjadi salah satu ancaman terhadap ekosistem mangrove di Indonesia.

Pembangunan tersebut seperti untuk budidaya perairan, infrastruktur pantai termasuk pelabuhan, industri, pembangunan tempat perdagangan, perumahan, serta pertanian.

Pembangunan di kawasan pesisir untuk kebutuhan ekonomi membuat ekosistem mangrove menjadi tergerus.

Pengelolaan DAS serampangan

Ekosistem mangrove juga memiliki kaitan erat dengan daerah aliran sungai (DAS) di area hulu.

Pengelolaan DAS yang serampangan dapat meningkatkan pencemar hasil industri dan domestik yang masuk ke dalam daur hidrologi.

Hasilnya, berbagai polusi dari limbah dari dan limbah padat berpengaruh serius pada perkecambahan dan pertumbuhan mangrove.

Selain itu, pengelolaan DAS yang serampangan meningkatkan erosi tanah menjadi dan meningkatkan kuantitas sedimen yang diendapkan di ekosistem mangrove.

Baca juga: Komitmen Netral Karbon, Kompas.com akan Tanam 5.000 Mangrove di Subang

Pembukaan lahan liar

Pembukaan lahan yang liar di kawasan ekosistem mangrove juga menjadi salah satu ancaman besar.

Pembukaan lahan di area mangrove biasanya dimanfaatkan untuk pembangunan tambak ikan dan udang.

Pembukaan lahan liar pada umumnya tidak dirancang dan dibangun secara tepat, serta dikelola secara tidak profesional.

Eksploitasi kayu

Eksploitasi mangrove biasanya dilakukan oleh perusahaan atau industri pembuat arang seperti di Sumatera dan Kalimantan.

Kayu dari mangrove terkadang ditebang untuk dibuat untuk chip atau bahan baku pembuat arang untuk diekspor keluar negeri.

Komoditas utama yang diperdagangkan secara internasional adalah arang yang berasal dari mangrove jenis Rhizophora spp yang mempunyai nilai kalori sangat tinggi.

Persepsi masyarakat

Persepsi masyarakat yang menganggap mangrove sebagai sumber daya yang kurang berguna juga menjadi ancaman yang besar.

Sebagian besar pendapat untuk mengonversi mangrove berasal dari pemikiran bahwa lahan mangrove jauh lebih berguna bagi individu, perusahaan, dan pemerintah daripada sebagai lahan yang berfungsi secara ekologi.

Apabila persepsi keliru tersebut tidak dikoreksi, maka masa depan mangrove Indonesia dan juga mangrove dunia akan menjadi sangat suram.

Baca juga: Sederet Manfaat Mangrove: Untungkan Manusia hingga Atasi Perubahan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Jadikan Idul Adha Momentum Pemberdayaan Peternak Lokal
Jadikan Idul Adha Momentum Pemberdayaan Peternak Lokal
LSM/Figur
Negara Rugi Rp 13 Triliun karena Illegal Fishing, Menteri KP Desak Audit Pajak Kapal Ikan
Negara Rugi Rp 13 Triliun karena Illegal Fishing, Menteri KP Desak Audit Pajak Kapal Ikan
Pemerintah
KLH Sanksi 4 Tambang Nikel di Raja Ampat, Terbukti Lakukan Pelanggaran Serius
KLH Sanksi 4 Tambang Nikel di Raja Ampat, Terbukti Lakukan Pelanggaran Serius
Pemerintah
Tantangan ESG dan Arah Baru Tata Kelola Mineral Kritis Indonesia
Tantangan ESG dan Arah Baru Tata Kelola Mineral Kritis Indonesia
LSM/Figur
Perubahan Iklim, Perempuan Terpaksa Jadi Tulang Punggung Tanpa Jaminan Sosial
Perubahan Iklim, Perempuan Terpaksa Jadi Tulang Punggung Tanpa Jaminan Sosial
LSM/Figur
Duit China Dorong Transisi Energi ASEAN, tapi Politik Global Menahan
Duit China Dorong Transisi Energi ASEAN, tapi Politik Global Menahan
Pemerintah
Lestari Awards 2025 Umumkan Juri Inisiatif Keberlanjutan Terbaik
Lestari Awards 2025 Umumkan Juri Inisiatif Keberlanjutan Terbaik
Swasta
Di Kalsel, Ahli IPB Kenalkan Pertanian Hemat Lahan 'Garden Tower'
Di Kalsel, Ahli IPB Kenalkan Pertanian Hemat Lahan "Garden Tower"
Pemerintah
Pemerintah Bakal Revitalisasi Tambak dan Bangun Hutan Mangrove di Pantura
Pemerintah Bakal Revitalisasi Tambak dan Bangun Hutan Mangrove di Pantura
Pemerintah
Terobosan AI Google, Pangkas Emisi Lampu Lalu Lintas
Terobosan AI Google, Pangkas Emisi Lampu Lalu Lintas
Swasta
Penanaman Hutan di Wilayah Tropis Jadi Strategi Atasi Krisis Iklim
Penanaman Hutan di Wilayah Tropis Jadi Strategi Atasi Krisis Iklim
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau