Ketika dipecah berdasarkan sektor, perusahaan keuangan, konsultasi, dan teknologi memimpin dengan skor masing-masing 2,0, 1,7, dan 1,5.
Di sisi lain, layanan manufaktur dan transportasi sedang berjuang, dengan skor 0,8 dan 1,2.
Ukuran perusahaan juga berperan. Organisasi yang lebih kecil dengan anggaran perjalanan tahunan kurang dari 5 juta dollar AS memperoleh skor rata-rata 0,8, sedangkan perusahaan yang lebih besar dengan pengeluaran perjalanan lebih dari 100 juta dollar AS memperoleh skor rata-rata 2,5.
Baca juga: Eropa Catat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 8,3 Persen pada 2023
Meskipun skor keseluruhannya rendah, beberapa area menunjukkan harapan. Konsep "perjalanan yang bertujuan" mulai populer, dengan 79 persen perusahaan meninjau kebutuhan perjalanan sebelum memesan.
Tren ini kemungkinan dipengaruhi oleh penghematan biaya dan ketersediaan opsi pertemuan virtual.
Harapan lain juga diperlihatkan karena perusahaan juga mulai melakukan pelacakan emisi di mana sebanyak 62 persen perusahaan memantau emisi perjalanan mereka, dan 14 persen tambahan berencana untuk memulai dalam tahun depan.
Lebih jauh lagi, pengungkapan emisi kepada publik, khususnya emisi rantai nilai Cakupan 3, menjadi lebih umum, dengan 49 persen perusahaan telah melaporkan dan 14 persen lainnya berencana untuk melakukannya.
Ada juga minat yang meningkat untuk membuat pilihan perjalanan yang berkelanjutan lebih mudah diakses.
Hampir 70 persen perusahaan telah mengintegrasikan pula fitur ke dalam platform pemesanan mereka yang mendorong opsi rendah emisi, seperti perjalanan kereta api dan kalkulator karbon.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya