Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IEA: Efisiensi Energi Perlu Dipercepat Hingga Tahun 2030

Kompas.com - 10/11/2024, 16:41 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - Laporan Badan Energi Internasional (IEA) menemukan bahwa negara-negara di dunia gagal memenuhi target efisiensi energi mereka.

Sebelumnya, pada perhelatan COP 28 di Dubai Uni Emirat Arab tahun lalu, hampir 200 negara membuat persetujuan untuk menggandakan peningkatan efisiensi energi sebelum tahun 2030. Dari 2 persen pada tahun 2022 menjadi 4 persen pada 2030.

Namun, IEA menyatakan dalam laporan baru Efisiensi Energi 2024, negara-negara dunia belum berhasil memenuhi target tersebut dan lebih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan peningkatan efisiensi.

Baca juga: Transisi Energi Bersih Terus Meningkat, Tapi Kemajuannya Tak Merata

Mengutip Edie, Sabtu (9/11/2024) peningkatan efisiensi energi merupakan inti dari transisi menuju energi bersih dan terbarukan.

Dengan mengurangi energi yang digunakan oleh bisnis dan konsumen, emisi gas rumah kaca berkurang, biaya energi turun, dan keamanan energi meningkat.

Meskipun kemajuan efisiensi energi lebih lambat dari yang diharapkan, laporan tersebut menemukan bahwa kebijakan tentang energi bersih mengalami kemajuan secara menyeluruh.

Disebutkan bahwa pemerintah yang mewakili lebih dari 70 persen permintaan energi global telah memperbarui atau membuat kebijakan efisiensi baru tahun ini.

Beberapa kebijakan itu termasuk peraturan UE yang direvisi untuk mencapai stok bangunan tanpa emisi pada tahun 2050 dan standar ekonomi bahan bakar AS yang ditingkatkan untuk kendaraan tugas berat.

Laporan ini mencatat pula bahwa kemajuan khususnya terjadi di negara-negara ekonomi berkembang, terutama dalam hal bangunan dan elektrifikasi kendaraan serta pemanas.

Baca juga: Ini 9 Rekomendasi untuk Dorong Percepatan Transisi Energi Berkeadilan

Hal ini membuat Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol tetap optimis terhadap kemajuan efisiensi energi.

“Untungnya, kebijakan dan teknologi untuk mempercepat kemajuan efisiensi sudah tersedia saat ini, dan banyak pemerintah mengambil langkah maju yang penting. Yang kami harapkan sekarang adalah respons kebijakan yang lebih cepat dan lebih kuat di seluruh dunia,” katanya.

Lebih lanjut, dalam laporannya, IEA menemukan pula investasi dalam teknologi hemat energi tumbuh sebesar 4 persen pada tahun 2024 dan akan mencapai rekor 660 miliar dollar AS.

Namun, pendanaan lebih lanjut akan diperlukan untuk menutup kesenjangan tersebut, yang memberikan tanggung jawab kepada pemerintah untuk berinovasi dengan pembiayaan campuran dan menciptakan kondisi yang tepat untuk membuka lebih banyak investasi swasta.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

COP29: Sekjen PBB Desak Dunia Tebus Dosa Perubahan Iklim

COP29: Sekjen PBB Desak Dunia Tebus Dosa Perubahan Iklim

LSM/Figur
Observasi Perubahan Iklim, BMKG Rencana Pasang 12 Menara Pemantau Gas Rumah Kaca

Observasi Perubahan Iklim, BMKG Rencana Pasang 12 Menara Pemantau Gas Rumah Kaca

Pemerintah
Petani Kecil Berperan Penting dalam Industri Kelapa Sawit, Perlu Distribusi Keuntungan yang Merata

Petani Kecil Berperan Penting dalam Industri Kelapa Sawit, Perlu Distribusi Keuntungan yang Merata

LSM/Figur
Peneliti UGM: Gua di JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul

Peneliti UGM: Gua di JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul

LSM/Figur
Astra Half Marathon 2024 Ajak Lebih dari 5.000 Pelari Ciptakan Dampak Positif Berkelanjutan

Astra Half Marathon 2024 Ajak Lebih dari 5.000 Pelari Ciptakan Dampak Positif Berkelanjutan

Swasta
Kurangi Efek Rumah Kaca, Peneliti BRIN Tawarkan Semai Kapur Kalsium Oksida ke Atmosfer

Kurangi Efek Rumah Kaca, Peneliti BRIN Tawarkan Semai Kapur Kalsium Oksida ke Atmosfer

LSM/Figur
PLN Komitmen Siapkan Energi Hijau di Indonesia

PLN Komitmen Siapkan Energi Hijau di Indonesia

Pemerintah
Aruki: Agenda Indonesia dalam COP29 Jauh dari Keadilan Iklim

Aruki: Agenda Indonesia dalam COP29 Jauh dari Keadilan Iklim

LSM/Figur
Hari Pertama COP29, Negara-negara Sepakati Aturan Bursa Karbon Internasional

Hari Pertama COP29, Negara-negara Sepakati Aturan Bursa Karbon Internasional

Pemerintah
Hadiri COP29, Delegasi Indonesia Promosikan Nuklir hingga Penangkap Karbon

Hadiri COP29, Delegasi Indonesia Promosikan Nuklir hingga Penangkap Karbon

Pemerintah
Komunitas Vegetarian Minta Prabowo Buat Kebijakan Batasi Konsumsi Daging

Komunitas Vegetarian Minta Prabowo Buat Kebijakan Batasi Konsumsi Daging

Pemerintah
Kualitas Alam Turun, Bagaimana Perusahaan Bisa Turut Menyelamatkannya?

Kualitas Alam Turun, Bagaimana Perusahaan Bisa Turut Menyelamatkannya?

Pemerintah
Uni Eropa Tegas Larang Mobil Beremisi CO2 pada 2035

Uni Eropa Tegas Larang Mobil Beremisi CO2 pada 2035

Pemerintah
IUCN: 38 Persen Pohon di Dunia Terancam Punah

IUCN: 38 Persen Pohon di Dunia Terancam Punah

Pemerintah
Kesenjangan Pendanaan Adaptasi Iklim Bengkak 187 Miliar Dollar AS Per Tahun

Kesenjangan Pendanaan Adaptasi Iklim Bengkak 187 Miliar Dollar AS Per Tahun

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau