Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transisi Energi Bersih Terus Meningkat, Tapi Kemajuannya Tak Merata

Kompas.com - 08/11/2024, 20:13 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan terbaru Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan ada pertumbuhan dalam penerapan teknologi energi bersih di dunia.

Namun laporan tersebut mencatat pula kemajuan tersebut tidak diiringi pemerataan transisi teknologi energi bersih di berbagai wilayah sehingga perlu kebijakan yang lebih mendukung yang memungkinkan negara-negara di dunia menavigasi transisi.

Lalu seperti apa peningkatan transisi energi bersih menurut laporan IEA?

Seperti dikutip dari Techxplore, Jumat (8/11/2024) laporan menunjukkan tenaga surya fotovoltaik terus memimpin penerapan teknologi bersih, dengan penambahan baru naik 36 persen dari paruh pertama tahun 2023.

Sementara penjualan kendaraan listrik meningkat sebesar 25 persen. Sekitar 7 juta mobil listrik terjual di seluruh dunia pada paruh pertama tahun 2024.

Baca juga:

Di Tiongkok, kendaraan listrik bahkan mencapai hampir 45 persen dari total penjualan mobil pada paruh pertama tahun ini, dan jumlahnya melampaui 50 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Ada juga tanda-tanda bahwa transisi energi bersih terus meningkat di negara berkembang. Hal tersebut juga terlihat dari penjualan kendaraan listrik di negara tersebut yang meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan periode sama pada tahun 2023.

Sebaliknya, beberapa teknologi energi bersih menghadapi rintangan di beberapa negara Eropa pada paruh pertama tahun ini.

Penjualan pompa panas di Eropa turun hampir 50 persen dan penjualan mobil listrik hanya tumbuh 3 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.

Penurunan Harga Teknologi Energi Bersih

Harga teknologi energi bersih yang turun juga memberikan peluang untuk transisi yang lebih cepat.

Indeks Harga Peralatan Energi Bersih IEA menunjukkan harga PV surya telah turun sebesar 20 persen, lalu harga penyimpanan baterai skala jaringan turun hampir 10 persen, dan harga peralatan untuk turbin angin telah turun sebesar 5 persen selama tahun lalu.

Baca juga:

Meskipun harga peralatan energi bersih yang turun memberikan peluang untuk transisi yang lebih cepat, kebijakan yang mendukung masih diperlukan untuk menyediakan kondisi yang memungkinkan seperti investasi dalam jaringan listrik atau jaringan pengisian daya kendaraan listrik.

Faktor lain yang mendorong turunnya harga teknologi energi bersih adalah kapasitas produksi yang besar dan permintaan yang lebih lemah dari perkiraan, yang telah menekan margin keuntungan produsen di beberapa sektor, terutama di sektor tenaga surya fotovoltaik di Tiongkok.

Namun, sektor lain dari manufaktur teknologi Tiongkok telah menunjukkan ketahanan yang lebih besar, khususnya dalam baterai di mana produsen dalam negeri melihat margin keuntungan menguat pada paruh pertama tahun 2024.

Lebih lanjut, Real Time Electricity Tracker milik IEA memperlihatkan pula bagaimana peningkatan ketersediaan listrik terbarukan mengurangi potensi lonjakan emisi akibat meningkatnya permintaan selama musim panas yang sangat panas di beberapa bagian dunia.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Swasta
Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Pemerintah
BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

Pemerintah
Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Swasta
RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

Pemerintah
Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Swasta
Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Swasta
Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Pemerintah
2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

Pemerintah
Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Pemerintah
IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

Swasta
AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

Pemerintah
12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

Pemerintah
Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

LSM/Figur
Peternakan Sumbang Emisi Terbesar Sektor Pangan

Peternakan Sumbang Emisi Terbesar Sektor Pangan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Stasiun Pasar Senen Mulai Padat Arus Balik Pemudik dari Luar Jakarta
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau