KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bakal menghadirkan program Ruang Bersama Merah Putih.
Menteri PPPA Arifah Fauzi menjelaskan, inisiasi ini melanjutkan program menteri sebelumnya untuk membentuk desa maupun kota yang ramah perempuan dan anak.
"Kami akan menguatkan seluruh komponen masyarakat yang berada di desa tersebut untuk mendapatkan data tunggal tentang perempuan dan anak," ujar Arifah dalam acara International Symposium on ECED yang digelar Tanoto Foundation, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).
Baca juga: Melalui SDG Academy Indonesia, Tanoto Foundation Tingkatkan Kompetensi Pemda
Misalnya, lanjut dia, mendata anak stunting, anak kurang gizi, ibu dengan hipertensi, dan anemia. Dengan begitu, kasusnya dapat ditangani dinas kesehatan setempat.
Arifah kemudian menyinggung penggunaan gadget pada anak-anak yang tidak terkontrol. Menurutnya, hal ini diakibatkan pola asuh keluarga.
"Di Ruang Bersama Merah Putih, kami akan memberikan solusi alternatif untuk anak-anak. Kami sediakan permainan-permainan tradisional yang berbasis kearifan lokal," ungkap Arifah.
"Misalkan di Lombok permainan khas anak-anaknya itu apa, kami akan berikan kepada anak-anak untuk bermain di ruang bersama," tambah dia.
Sehingga karakter anak-anak bisa terbentuk sejak dini. Arifah menilai, anak-anak juga cenderung menyukai tokoh idola dari luar negeri yang tidak cocok dengan kultur dan budaya Indonesia.
Baca juga: Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini
"Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan untuk mendatangkan pendongeng-pendongeng, menceritakan tentang siapa Cut Nyak Dien, R A Kartini, Soedirman, Soekarno. Supaya mereka terbangun rasa kebangsaannya, dan mempunyai idola dari negerinya sendiri," papar Arifah.
Ruang Bersama Merah Putih memfasilitasi anak agar bisa beraktivitas sesuai hobinya. Pemerintah menyediakan tenaga pengajar dari berbagai universitas untuk melukis, menari, menyanyi, hingga bermain musik.
"Jadi kampus yang terdekat, mahasiswanya bisa magang di Ruang Bersama Merah Putih. Kalau mereka yang sebagai psikolog, dia akan membantu ibu-ibu muda yang mungkin mengalami kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga," ungkap dia.
Baca juga: Tanoto Foundation Kukuhkan 260 Penerima Beasiswa Teladan
Arifah menyampaikan, program ini bakal diresmikan pada 22 Desember 2024 di enam wilayah yang mewakili lima provinsi. Lokasinya antara lain di Jambi, Gorontalo, Kalimantan Selatan, NTT, Tanggerang dan Jawa Timur.
"Jadi kami akan memulai kolaborasi seminimal mungkin yang bisa kami lakukan. Karena kalau harus semua kementerian berkolaborasi dalam waktu yang singkat, ini membutuhkan waktu yang agak panjang," ucap Arifah.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya