Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Kompas.com - 04/10/2024, 08:25 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan anak usia dini menjadi bagian kritis bagi anak untuk belajar dan membentuk berbagai potensi dasar, termasuk kemandirian.

Head of Learning Environment Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati menyatakan bahwa meskipun pendidikan usia dini menjadi tahapan yang kritis, namun banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak-anak di usia tersebut belum mampu mandiri.

“Padahal, melatih kemandirian sejak dini berkontribusi dalam menumbuhkan kepercayaan diri dan resiliensi atau daya juang anak, yang menjadi bekal penting bagi anak untuk menghadapi berbagai tantangan masa depan mereka,” kata Ari Dalam keterangan resmi, Kamis (3/10/2024).

Baca juga: HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

Sebelumnya, dalam laporan penelitian C.S Mott Children Hospital dari University of Michigan Health tahun 2023, menyatakan bahwa mendorong kemandirian pada anak dapat menumbuhkan rasa percaya diri, ketahanan, kemampuan memecahkan masalah, dan berdampak baik pada kesehatan mental anak.

Kemandirian juga merupakan hak tumbuh kembang anak ini dapat dilatih melalui media menyenangkan, contohnya melalui buku cerita bergambar.

Penerbitan Buku

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Amurwani Dwi Lestariningsih, menyatakan bahwa salah satu yang diupayakan pemerintah adalah menyediakan buku bagi anak untuk memenuhi segala kebutuhan serta menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka karena anak-anak belajar mencontoh perilaku orang dewasa di sekitar.

“Buku memberikan kita gambaran tentang cara anak untuk berperilaku mandiri. Namun tetap, anak memerlukan pendampingan orang tua. Contoh keteladanan menjadi penting bagi anak untuk pembentukan karakter sejak dini dan buku ini menyajikan hal itu,” kata Amurwani.

Baca juga: Kolaborasi Pendidikan dan Industri, Kunci Hadapi Tantangan Green Jobs di Era Ekonomi Berkelanjutan

Terkait dengan hal tersebut, Kementerian PPA bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Tanoto Foundation mengajak masyarakat untuk meningkatkan kemandirian anak sejak dini melalui penerbitan buku cerita dengan judul “Bisa atau Tidak Ya?”, Kamis (3/10/2024).

Buku ini menceritakan dua tokoh kakak beradik. Tora yang duduk di sekolah dasar sudah mandiri dalam menjalankan aktivitas harian. Kemandirian Tora, lantas menjadi inspirasi bagi Tania adiknya, yang duduk di bangku taman kanak-kanak untuk berlatih mandiri.

“Kami menyambut baik terbitnya buku “Bisa atau Tidak,Ya?” yang mendukung Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, memberi penegasan bahwa setiap anak wajib dijamin, dipenuhi, dan dilindungi hak-haknya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,” sambung Amurwani.

Di tempat yang sama, Direktur PAUD, Dikdasmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Komalasari mengatakan bahwa peluncuran buku cerita ini sejalan dengan semangat implementasi Kurikulum Merdeka, dalam rangka menghasilkan generasi anak-anak yang mandiri, kreatif, berdaya saing, serta sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan literasi anak.

Baca juga: Lewat SDGs Academy Indonesia, Tanoto Fondation Fokus Memajukan Pendidikan di Tanah Air

“Kehadiran buku “Bisa atau Tidak, Ya?” juga mendukung program Merdeka Belajar Episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, dan Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan,” sambung Komalasari.

Sementara itu Ari Widowati menyatakan bahwa lewat buku “Bisa atau Tidak, Ya?”, Tanoto Foundation berharap selain dapat membantu anak menjadi mandiri yang akan mendorong terbentuknya kemampuan fondasi, juga dapat meningkatkan literasi anak sejak dini dengan buku bacaan berkualitas.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

Pemerintah
Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

LSM/Figur
Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Pemerintah
Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Swasta
Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

LSM/Figur
Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Advertorial
Mangrove Rumah bagi 700 Miliar Satwa Komersial, Kerusakannya Picu Krisis

Mangrove Rumah bagi 700 Miliar Satwa Komersial, Kerusakannya Picu Krisis

LSM/Figur
Ekspansi Pembangkit Listrik Gas Dikhawatirkan Bikin Energi Terbarukan Jalan di Tempat

Ekspansi Pembangkit Listrik Gas Dikhawatirkan Bikin Energi Terbarukan Jalan di Tempat

LSM/Figur
97 Persen Pemimpin Perusahaan Global Desak Transisi Listrik Terbarukan

97 Persen Pemimpin Perusahaan Global Desak Transisi Listrik Terbarukan

Swasta
PLN Mengaku Siap Kaji Pensiun Dini PLTU Batu Bara

PLN Mengaku Siap Kaji Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Pemerintah
Konsumen dan Investor akan Semakin Kritis terhadap 'Sustainability Washing'

Konsumen dan Investor akan Semakin Kritis terhadap "Sustainability Washing"

Swasta
Perusahaan yang Gabungkan AI dan Keberlanjutan Raih Keuntungan Lebih Tinggi

Perusahaan yang Gabungkan AI dan Keberlanjutan Raih Keuntungan Lebih Tinggi

Swasta
MIND ID-PT Timah Kembangkan Proyek Logam Tanah Jarang

MIND ID-PT Timah Kembangkan Proyek Logam Tanah Jarang

BUMN
KKP Rilis Panduan untuk Selamatkan 30 Persen Laut Indonesia

KKP Rilis Panduan untuk Selamatkan 30 Persen Laut Indonesia

Pemerintah
RI harus Selesaikan Isu 'Sustainability' Agar Produk Nikel Tembus Pasar Negara Maju

RI harus Selesaikan Isu "Sustainability" Agar Produk Nikel Tembus Pasar Negara Maju

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau