JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan anak usia dini menjadi bagian kritis bagi anak untuk belajar dan membentuk berbagai potensi dasar, termasuk kemandirian.
Head of Learning Environment Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati menyatakan bahwa meskipun pendidikan usia dini menjadi tahapan yang kritis, namun banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak-anak di usia tersebut belum mampu mandiri.
“Padahal, melatih kemandirian sejak dini berkontribusi dalam menumbuhkan kepercayaan diri dan resiliensi atau daya juang anak, yang menjadi bekal penting bagi anak untuk menghadapi berbagai tantangan masa depan mereka,” kata Ari Dalam keterangan resmi, Kamis (3/10/2024).
Baca juga: HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia
Sebelumnya, dalam laporan penelitian C.S Mott Children Hospital dari University of Michigan Health tahun 2023, menyatakan bahwa mendorong kemandirian pada anak dapat menumbuhkan rasa percaya diri, ketahanan, kemampuan memecahkan masalah, dan berdampak baik pada kesehatan mental anak.
Kemandirian juga merupakan hak tumbuh kembang anak ini dapat dilatih melalui media menyenangkan, contohnya melalui buku cerita bergambar.
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Amurwani Dwi Lestariningsih, menyatakan bahwa salah satu yang diupayakan pemerintah adalah menyediakan buku bagi anak untuk memenuhi segala kebutuhan serta menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka karena anak-anak belajar mencontoh perilaku orang dewasa di sekitar.
“Buku memberikan kita gambaran tentang cara anak untuk berperilaku mandiri. Namun tetap, anak memerlukan pendampingan orang tua. Contoh keteladanan menjadi penting bagi anak untuk pembentukan karakter sejak dini dan buku ini menyajikan hal itu,” kata Amurwani.
Baca juga: Kolaborasi Pendidikan dan Industri, Kunci Hadapi Tantangan Green Jobs di Era Ekonomi Berkelanjutan
Terkait dengan hal tersebut, Kementerian PPA bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Tanoto Foundation mengajak masyarakat untuk meningkatkan kemandirian anak sejak dini melalui penerbitan buku cerita dengan judul “Bisa atau Tidak Ya?”, Kamis (3/10/2024).
Buku ini menceritakan dua tokoh kakak beradik. Tora yang duduk di sekolah dasar sudah mandiri dalam menjalankan aktivitas harian. Kemandirian Tora, lantas menjadi inspirasi bagi Tania adiknya, yang duduk di bangku taman kanak-kanak untuk berlatih mandiri.
“Kami menyambut baik terbitnya buku “Bisa atau Tidak,Ya?” yang mendukung Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, memberi penegasan bahwa setiap anak wajib dijamin, dipenuhi, dan dilindungi hak-haknya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,” sambung Amurwani.
Di tempat yang sama, Direktur PAUD, Dikdasmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Komalasari mengatakan bahwa peluncuran buku cerita ini sejalan dengan semangat implementasi Kurikulum Merdeka, dalam rangka menghasilkan generasi anak-anak yang mandiri, kreatif, berdaya saing, serta sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan literasi anak.
Baca juga: Lewat SDGs Academy Indonesia, Tanoto Fondation Fokus Memajukan Pendidikan di Tanah Air
“Kehadiran buku “Bisa atau Tidak, Ya?” juga mendukung program Merdeka Belajar Episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, dan Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan,” sambung Komalasari.
Sementara itu Ari Widowati menyatakan bahwa lewat buku “Bisa atau Tidak, Ya?”, Tanoto Foundation berharap selain dapat membantu anak menjadi mandiri yang akan mendorong terbentuknya kemampuan fondasi, juga dapat meningkatkan literasi anak sejak dini dengan buku bacaan berkualitas.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya