KOMPAS.com - Sebuah laporan yang dirilis oleh IBM mencatat bahwa India memimpin keberlanjutan berbasis akal imitasi (artificial intelligence/AI).
Laporan tersebut mengungkap sebagian besar pemimpin bisnis India (96 persen) berinvestasi lebih banyak di sektor teknologi industri untuk mencapai tujuan keberlanjutan selama 12 bulan ke depan.
Pemimpin perusahaan juga percaya bahwa investasi tersebut dapat membantu mencapai tujuan lingkungan, ketahanan bisnis jangka panjang (61 persen) serta reputasi merek (64 persen).
Baca juga:
"Keberlanjutan menjadi pusat strategi pertumbuhan bisnis, AI terbukti menjadi pengubah permainan dalam mendorong pertumbuhan yang bertanggung jawab," papar Sandip Patel, Managing Director IBM, India/Asia Selatan.
Dikutip dari Know ESG, Senin (2/12/2024) sebanyak 64 persen bisnis India telah memanfaatkan AI untuk memenuhi target keberlanjutan.
Ini karena AI generatif memberikan wawasan dalam mengembangkan strategi bisnis yang berkelanjutan dan cara untuk mengurangi emisi karbon.
"Para pemimpin bisnis di seluruh negeri memandang keberlanjutan sebagai pengungkit strategis untuk transformasi. Dan India menonjol sebagai pemimpin dalam keberlanjutan berbasis AI," kata Patel.
Kendati demikian, laporan menyebut bahwa penggunaan air merupakan tantangan khusus bagi perusahaan-perusahaan India.
Baca juga:
Selain itu juga laporan menyebut beberapa hal penting lainya. Seperti misalnya, 54 persen perusahaan India mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam model bisnis untuk berinovasi dan tumbuh.
Lalu, 81 persen bersikap proaktif tentang ketahanan iklim dan 79 persen memiliki sistem canggih untuk melacak upaya keberlanjutan melalui data.
Laporan tersebut juga menyarankan agar perusahaan meningkatkan keberlanjutan dengan mengadopsi perangkat AI yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, mengidentifikasi peluang untuk perbaikan, dan mengumpulkan serta menganalisis data untuk menyelaraskan perspektif antara eksekutif tingkat atas dan pembuat keputusan lainnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya