Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Keanekaragaman Hayati Hutan Hujan Terancam

Kompas.com - 11/12/2024, 20:43 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Penelitian baru mengungkap kurang dari seperempat hutan hujan tropis yang tersisa di seluruh dunia yang dapat melindungi ribuan spesies yang terancam dari kepunahan.

Temuan tersebut berdasarkan evaluasi ketersediaan hutan hujan tropis global yang utuh secara struktural dan minim gangguan bagi 16.000 spesies mamalia, burung, reptil, dan amfibi.

Seperti yang kita tahu hutan hujan sangat penting bagi keanekaragaman hayati, tetapi jarang yang mengukur seberapa terbatasnya habitat utama tersebut.

"Dengan menggunakan penginderaan jarak jauh dan indikator integritas hutan, kami menganalisis kualitas hutan hujan di seluruh rentang vertebrata yang bergantung pada hutan," kata Profesor James Watson dari Universitas Queensland, Australia.

Baca juga:

Dikutip dari Phys, Rabu (11/12/2024) penelitian kemudian menunjukkan bahwa hutan hujan yang utuh secara struktural yang penting bagi banyak spesies yang bergantung pada hutan, sangat langka.

Kelangkaan hutan hujan yang utuh secara struktural tersebut khususnya ditemui di wilayah yang paling terdampak oleh tekanan manusia seperti penebangan dan pembangunan infrastruktur.

Penelitian ini juga mengungkap perbedaan kualitas habitat berdasarkan status konservasi spesies yang berbeda.

"Hanya 8 persen habitat hutan hujan untuk spesies yang diklasifikasikan sebagai terancam atau populasinya menurun memiliki hutan hujan berintegritas tinggi," kata Profesor Watson.

Sebagai perbandingan, spesies yang tidak terancam memiliki kisaran sekitar 25 persen habitat hutan hujan berintegritas tinggi.

Temuan ini pun menyoroti degradasi habitat berdampak secara tidak proporsional pada spesies yang sudah terancam.

Contohnya saja begini. Burung golden golden bowerbird (Prionodura newtonia), yang diklasifikasikan sebagai burung yang populasinya menurun di daerah tropis basah Queensland, masih memiliki 84 persen habitatnya tetapi hanya 36 persen yang merupakan hutan hujan berintegritas tinggi.

Baca juga:

Hasil penelitian tersebut menunjukkan kebutuhan mendesak akan strategi konservasi yang lebih dari sekadar menjaga tutupan hutan, tetapi juga menjaga kualitas hutan.

"Untuk melindungi hutan hujan tropis berintegritas tinggi yang tersisa, koordinasi global untuk meminimalkan gangguan manusia adalah kuncinya, terutama di hutan yang penting bagi keanekaragaman hayati," Dr. Rajeev Pillay dari University of Northern British Columbia, Kanada yang memimpin penelitian tersebut.

Melindungi hutan hujan berintegritas tinggi sangat penting untuk memenuhi target Konvensi Keanekaragaman Hayati 2030 dan untuk mencegah hilangnya keanekaragaman hayati lebih lanjut.

Selain itu melestarikan hutan yang tersisa ini mungkin merupakan harapan terbaik untuk mengamankan masa depan yang berkelanjutan bagi keanekaragaman hayati planet ini.

Studi ini dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau