KOMPAS.com - Green jobs merupakan salah satu konsep pekerjaan yang mulai diterapkan di berbagai negara, sebagai upaya mendukung pembangunan berkelanjutan atau sustainable development.
Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional Zamroni Salim menjelaskan, green jobs mencakup sektor yang menerapkan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).
Di Indonesia, kata dia, beberapa perusahaan sudah mengusung konsep ini.
“Semua perusahaan yang menerapkan ESG, bisa dikatakan sebagai sektor yang menyediakan green jobs,” ungkap Zamroni saat dihubungi, Jumat (27/12/2024).
Dia menyampaikan, green jobs berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan sosial. Salah satu jenis pekerjaan formal yang ada di dalamnya ialah perusahaan geothermal.
Selain itu, perusahaan yang menerapkan reduce, reuse, recycle juga dapat dikatakan telah memulai konsep green jobs.
“Mereka yang mempunyai pekerjaan di perusahaan geothermal adalah termasuk pekerjaan green jobs, karena geothermal sendiri bisa dikatakan zero emission dalam proses, produksi, dan penggunaannya,” kata Zamroni.
Baca juga: Pentingnya Green Jobs untuk Menuju Net Zero Emissions
Kendati demikian, green jobs belum menjadi tren besar bagi dunia pekerjaan di Indonesia. Meskipun, ESG sudah banyak diterapkan di sejumlah perusahaan.
“Jadi ESG ini semacam framework policy bahwa suatu perusahaan memenuhi unsur lingkungan, unsur sosial, juga governance yang secara keseluruhan bisa dimaknai sebagai sustainable development,” tutur dia.
ESG menjadi acuan utama dalam menilai komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
Zamroni menilai, kurangnya edukasi kepada masyarakat terkait pekerjaan hijau merupakan tantangan untuk pemerintah ataupun perusahaan.
Peluang pengembangannya di masa depan bergantung pada kebijakan pemerintah.
“Kalau pemerintah memang mendorong misalnya penerapan energi terbarukan, maka otomatis akan mendorong berbagai elemen, perusahaan menggerakkan renewable energy sector,” ucap Zamroni.
Lainnya, dapat diterapkan pada perbankan dengan menyediakan fasilitas kredit usaha bagi UMKM yang peduli terhadap lingkungan. Perusahaan juga harus berani menyatakan diri sebagai perusahaan hijau.
“Ketika perusahaan tersebut menyatakan bahwa ‘saya green’ maka dia akan cenderung mengontrol bagaimana melakukan eksploitasi sumber daya alam secara bertanggung jawab untuk jangka panjang,” jelas Zamroni.
“Berlangsung jangka panjang bisa dimaknai dari konsep environment, berarti cenderung peduli pada lingkungan,” imbuh dia.
Zamroni memprediksi, tren green jobs diprediksi akan makin berkembang pada 2025 seiring dengan meningkatnya kesadaran perusahaan terhadap pentingnya keberlanjutan.
Visual Interaktif Kompas: Green Jobs
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya