KOMPAS.com - Analisis dari Climate Partner menemukan, konsumsi rata-rata orang Inggris pada Hari Natal memicu kenaikan emisi hingga 23 kali lebih banyak.
Emisi tersebut yang dihasilkan dari perjalanan, hadiah, dekorasi, makanan, minuman dan sampah berjumlah 513 kg CO2 ekuivalen.
Sementara emisi harian rata-rata orang dewasa di Inggris adalah sekitar 22 kg CO2 ekuivalen.
Hasil analisis ini mengungkap dampak iklim dari perayaan tahunan tersebut.
Dikutip dari Guardian, Jumat (27/12/2024), dalam ekonomi modern, hampir setiap aktivitas menimbulkan biaya karbon dan kerusakan terkait iklim.
Dengan kecepatan serta skala konsumsi yang meroket selama periode Natal, biaya tersebut menjadi berlipat ganda.
Baca juga: Industri Tinggi Karbon Berhasil Pangkas Emisi Tapi Tidak Cukup Cepat
"Kita terus-menerus dibombardir oleh iklan dan media yang memberi tahu kita bahwa jika tidak menghabiskan uang untuk sesuatu, kita tidak merayakan Natal dengan benar. Ini menghancurkan seluruh makna Natal sekaligus menghancurkan planet ini," papar Melanie Nazareth dari Christian Climate Action.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mengambil tindakan jika memungkinkan. Namun produsen juga memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan dan mereka perlu berpikir lebih dari sekedar menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan beralih untuk memikirkan dampaknya terhadap planet ini," katanya lagi.
Emisi selama Natal
Menurut laporan Climate Partner, hadiah merupakan penyumbang terbesar yang mencakup lebih dari 93 persen emisi.
Rata-rata orang dewasa membeli 20 hadiah untuk keluarga dan teman. Itu akan menyumbang 479 kg setara CO2 yang sangat besar.
Jenis hadiah terburuk dalam hal emisi karbon adalah barang elektronik. Menurut penelitian tersebut, jumlahnya hampir setengah dari emisi terkait pemberian hadiah setiap individu rata-rata.
Lebih lanjut, aktivitas Natal paling intensif karbon kedua adalah perjalanan, yang menghasilkan hampir 14 kg CO2 ekuivalen per orang dewasa di Inggris.
Penelitian kemudian menemukan bahwa hampir tiga perempat responden merencanakan perjalanan untuk Natal, dengan 46 persen berencana untuk bepergian dengan mobil atau mobil berkemah untuk jarak rata-rata 55 km, menyumbang sekitar setengah dari total emisi.
Baca juga: Bagaimana Perempuan Memimpin Pengurangan Emisi Global?
Sementara kurang dari 5 persen berencana bepergian dengan pesawat tetapi perjalanan mereka, dengan jarak rata-rata 322 km, menyumbang hampir seperempat dari total emisi.
Lalu dekorasi, termasuk pohon Natal, berada di urutan ketiga, menghasilkan sekitar 12,5 kg CO2 ekuivalen, yang merupakan 2,4 persen dari rata-rata emisi individu pada Hari Natal.
Rangkaian dekorasi standar dinilai menyumbang emisi sekitar 6,62 kg CO2 ekuivalen.
"Meskipun ini adalah waktu untuk perayaan, pemberian hadiah, dan kelimpahan, analisis ini memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang dampak Natal terhadap jejak karbon kita, yang bisa jadi signifikan," kata Richard Hill, direktur pelaksana Climate Partner UK.
"Kabar baiknya, sekarang ada begitu banyak cara agar kita bisa lebih sadar karbon, seperti membeli hadiah bekas, atau mengurangi sedikit makanan untuk meminimalkan sampah. Tidak ada alasan kita tidak bisa bersikap baik dan murah hati kepada planet ini serta orang-orang yang kita cintai di musim liburan ini," tambahnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya