Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilang Pertamina Internasional Bakal Produksi Avtur Berkelanjutan

Kompas.com - 13/01/2025, 18:32 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) bakal memproduksi avtur berkelanjutan, atau sustainable aviation fuel (SAF) untuk cakupan dalam negeri hingga pasar Asia Tenggara.

Hal itu dilakukan menyusul dikeluarkannya sertifikasi International Sustainability Carbon Certification (ISCC) Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Europe Union (EU) untuk mengolah bahan baku minyak jelantah menjadi SAF.

Sekretaris Perusahaan KPI Hermansyah Y Nasroen mengungkapkan, unit Treated Distillate Hydro Treating-red (TDHT) di Kilang Cilacap berhasil meraih sertifikasi ini pada Desember 2024.

Baca juga:

“KPI sebelumnya mampu memproduksi Pertamina SAF dengan bahan baku refined bleached deodorized palm kernel oil atau minyak inti sawit,” ujar Hermansyah dalam keterangan tertulis, Senin (13/1/2025).

“Kini, KPI siap melangkah dengan memproduksi Pertamina SAF tersertifikasi ISCC pertama di Indonesia atau regional dengan bahan baku minyak jelantah,” imbuh dia.

Adapun SAF menghasilkan emisi karbon 90 persen dibandingkan avtur yang berbahan baku 100 persen minyak bumi.

Hermansyah menyebut, penyerapan minyak jelantah untuk campuran bahan baku pembuatan avtur berkontribusi dalam memangkas limbah minyak goreng bekas pakai.

Pihaknya berencana melakukan penggantian katalis atau zat yang dapat mengolah minyak jelantah menjadi SAF di Kilang Cilacap.

"Katalis yang akan digunakan merupakan hasil pengembangan Technology and Innovation Pertamina berkolaborasi dengan pakar dan engineer PT Kilang Pertamina Internasional,” tutur Hermansyah.

Unit TDHT pun diizinkan memproduksi bahan bakar solar nabati yang berasal dari 100 persen bahan baku nabati sejak 2022 yakni Pertamina Renewable Diesel (RD) atau Hydrotreated Nabati Oil (HVO) yang bersertifikat ISCC.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa Pertamina Group berkomitmen mengembangkan energi ramah lingkungan. Termasuk SAF yang dimanfaatkan untuk mendukung industri transportasi udara di Indonesia.

Baca juga:

"Melalui pengembangan bahan bakar hijau, Pertamina bertekad menjalankan mandat ketahanan dan kedaulatan energi Indonesia, sekaligus ikut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan di Tanah Air," terang Fadjar.

KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip environmental, scial and governance (ESG).

KPI telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada 10 prinsip UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau